Ingin Mengenal Sapi Wagyu Penghasil Daging Termahal di Dunia, Kunjungi Moosa Edufarm - MuraiNews | Informasi Dari Kita untuk Kita
arrow_upward
Salah satu pengunjung Moosa Edufarm memerah susu sapi. (dok nov)

PADANG, murainews.com -- Wisata ke Peternakan sapi di Moosa Edufarm salah satu andalan yang beralamat di Rawang Lubuk Selasih, Nagari Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat. Selain menghasilkan susu dan berbagai produk olahan juga menghadirkan peluang wisata edukasi. 

Untuk wisata edukasi, PT Moosa Genetika Farmindo (Moosa Farm) menyedikan paket bagi kalangan pelajar dan masyarakat umum. Setiap orang cukup membayar biaya Rp30.000,- dengan beberapa kegiatan seperti pengenalan budidaya sapi perah, pemberian pakan, pemerahan susu, serta pengenalan pengolahan susu, dan pembuatan kompos.

Disana juga ada cafe minuman hasil dari susu sapi "Moosa Farm" dan menyedikan sejumlah spot-spot foto instagramable yang ditawarkan oleh pihak pengelola untuk menarik wisatawan agar berkunjung. 

Salah satu pengunjung, Novear Ario (54) mengatakan, lewat layanan wisata edukasi dari Moosa Farm ini keluarganya bisa mendapatkan beragam informasi mengenai manfaat dan pentingnya mengkonsumsi susu dengan harapan bisa mendorong peningkatan konsumsi susu, Minggu (3/9/2023).

"Bahkan kami baru tahu kalau sapi yang ada di Moosa Farm merupakan sapi Wagyu potong yang dagingnya terkenal paling enak dan termahal di dunia," kata Novear.

Nama Wagyu sendiri berasal dari Jepang dengan kata "Wa" berarti Negara Jepang sementara kata "Gyu" dapat diartikan sebagai sapi. Maka, wagyu bisa diartikan sebagai daging sapi yang berasal dari Jepang. 

"Luar biasa... kita sangat beruntung Sumatera Barat memiliki Moosa Farm," ucapnya kagum. 

Menurut penjelasan dari Anton pemandu Moosa Edufarm, daging sapi Wagyu adalah jenis daging sapi premium, per kilo bisa berkisar Rp1 juta sampai Rp2 juta, tergantung kualitas dagingnya. Namun sampai saat ini Moosa Edufarm belum pernah menjual, karena masih fokus dengan pembibitan.

Anton menjelaskan di Moosa Edufarm, pembibitan sapi wagyu dilakukan dengan cara transfer embrio. Embrio ini berasal dari betina sapi wagyu hasil sapi tabung dan semen beku pure sapi wagyu. Embrionya ditransfer ke sapi FH yang ada di Moosa Edufarm. 

"Sejauh ini pedet wagyu jadi primadona anak-anak. Karena mereka bisa memberi susu ke pedet secara langsung, pedet wagyu lebih jinak," katanya. 

Sementara itu, Fanny (25) salah satu dari staf SMP Negeri 39 Padang menyebutkan, sangat puas bisa berkunjung ke Moosa Edufarm, karena bisa mengenal banyak tentang dunia peternakan dan pertanian.

Apalagi daerahnya berketinggian 1200 meter di atas permukaan laut, sangat ideal untuk resipien sapi susu dan sapi Wagyu yang membutuhkan udara dingin.

"Dengan adanya edukasi tentang peternakan sapi ini, saya berencana untuk membawa murid-murid SMPN 39 Padang kesini," ucap Fanny.

Selain mengenal peternakan sapi, murid-murid nanti bisa memberi susu pedet, memerah susu sapi dan juga bisa berkenalan dengan sapi jenis Friesian Holstein, sapi yang berukuran besar.

"Nanti pemandu akan mengajarkan cara memerah susu. Jangan khawatir ditendang sapi karena sapi berada dalam kandang khusus sehingga kita aman memerah susu," ujarnya.

Selain itu, murid-murid bisa juga kunjungan ke kandang kelinci, memetik buah stroberi dan tentu saja foto-foto ria dengan pemandangan pegunungan dan hijaunya kebun teh yang eksoktis di sekitar villa.

"Ayo kunjungi Moosa Edufarm, wisata ini penuh edukasi," ajaknya. (nov)

Ingin Mengenal Sapi Wagyu Penghasil Daging Termahal di Dunia, Kunjungi Moosa Edufarm

Monday, September 4, 2023 : 4:24:00 PM
Salah satu pengunjung Moosa Edufarm memerah susu sapi. (dok nov)

PADANG, murainews.com -- Wisata ke Peternakan sapi di Moosa Edufarm salah satu andalan yang beralamat di Rawang Lubuk Selasih, Nagari Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat. Selain menghasilkan susu dan berbagai produk olahan juga menghadirkan peluang wisata edukasi. 

Untuk wisata edukasi, PT Moosa Genetika Farmindo (Moosa Farm) menyedikan paket bagi kalangan pelajar dan masyarakat umum. Setiap orang cukup membayar biaya Rp30.000,- dengan beberapa kegiatan seperti pengenalan budidaya sapi perah, pemberian pakan, pemerahan susu, serta pengenalan pengolahan susu, dan pembuatan kompos.

Disana juga ada cafe minuman hasil dari susu sapi "Moosa Farm" dan menyedikan sejumlah spot-spot foto instagramable yang ditawarkan oleh pihak pengelola untuk menarik wisatawan agar berkunjung. 

Salah satu pengunjung, Novear Ario (54) mengatakan, lewat layanan wisata edukasi dari Moosa Farm ini keluarganya bisa mendapatkan beragam informasi mengenai manfaat dan pentingnya mengkonsumsi susu dengan harapan bisa mendorong peningkatan konsumsi susu, Minggu (3/9/2023).

"Bahkan kami baru tahu kalau sapi yang ada di Moosa Farm merupakan sapi Wagyu potong yang dagingnya terkenal paling enak dan termahal di dunia," kata Novear.

Nama Wagyu sendiri berasal dari Jepang dengan kata "Wa" berarti Negara Jepang sementara kata "Gyu" dapat diartikan sebagai sapi. Maka, wagyu bisa diartikan sebagai daging sapi yang berasal dari Jepang. 

"Luar biasa... kita sangat beruntung Sumatera Barat memiliki Moosa Farm," ucapnya kagum. 

Menurut penjelasan dari Anton pemandu Moosa Edufarm, daging sapi Wagyu adalah jenis daging sapi premium, per kilo bisa berkisar Rp1 juta sampai Rp2 juta, tergantung kualitas dagingnya. Namun sampai saat ini Moosa Edufarm belum pernah menjual, karena masih fokus dengan pembibitan.

Anton menjelaskan di Moosa Edufarm, pembibitan sapi wagyu dilakukan dengan cara transfer embrio. Embrio ini berasal dari betina sapi wagyu hasil sapi tabung dan semen beku pure sapi wagyu. Embrionya ditransfer ke sapi FH yang ada di Moosa Edufarm. 

"Sejauh ini pedet wagyu jadi primadona anak-anak. Karena mereka bisa memberi susu ke pedet secara langsung, pedet wagyu lebih jinak," katanya. 

Sementara itu, Fanny (25) salah satu dari staf SMP Negeri 39 Padang menyebutkan, sangat puas bisa berkunjung ke Moosa Edufarm, karena bisa mengenal banyak tentang dunia peternakan dan pertanian.

Apalagi daerahnya berketinggian 1200 meter di atas permukaan laut, sangat ideal untuk resipien sapi susu dan sapi Wagyu yang membutuhkan udara dingin.

"Dengan adanya edukasi tentang peternakan sapi ini, saya berencana untuk membawa murid-murid SMPN 39 Padang kesini," ucap Fanny.

Selain mengenal peternakan sapi, murid-murid nanti bisa memberi susu pedet, memerah susu sapi dan juga bisa berkenalan dengan sapi jenis Friesian Holstein, sapi yang berukuran besar.

"Nanti pemandu akan mengajarkan cara memerah susu. Jangan khawatir ditendang sapi karena sapi berada dalam kandang khusus sehingga kita aman memerah susu," ujarnya.

Selain itu, murid-murid bisa juga kunjungan ke kandang kelinci, memetik buah stroberi dan tentu saja foto-foto ria dengan pemandangan pegunungan dan hijaunya kebun teh yang eksoktis di sekitar villa.

"Ayo kunjungi Moosa Edufarm, wisata ini penuh edukasi," ajaknya. (nov)