![]() |
Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah melihat hasil produksi SMK Negeri 2 Bukittinggi berupa tas. (foto : nov) |
BUKITTINGGI, murainews.com -- Pemerintah Provinsi Sumatera Barat tegas menyambut baik transpormasi pendidikan vokasi yang bertujuan untuk semakin memperluas akses pendidikan vokasi bagi seluruh pihak, termasuk peserta didik, satuan pendidikan, guru atau tenaga kependidikan sehingga Sumbar Daya Manusia yang terampil dan berkarakter dapat diwujudkan.
Sejak diluncurkannya Program Revitalisasi SMK dan telah dirasakan secara signifikan mulai akhir tahun 2019, berbagai upaya revitalisasi telah dilakukan sebagai bagian dari misi dalam peningkatan kualitas SDM.
Pengembangan SDM vokasi yang dirancang untuk menyesuaikan pada sektor-sektor prioritas yang dapat mendukung upaya percepatan pengembangan SDM yang terampil dan berdaya saing di pasar global.
Hal ini disampaikan Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah saat meresmikan gedung Teaching Factory SMK Negeri 2 Bukittinggi dan serah terima kendaraan operasional sekolah dan pabrik pengajaran kendaraan UPW, Bukittinggi, Kamis (12/1/2023).
Menurut hasil sensus BPS tahun 2020 menunjukan penduduk usia produktif di Indonesia mencapai 70,72 % atau 191,1 Juta jiwa dengan angka ketergantungan usia muda dan tua yang rendah, yaitu 29,28 %.
Perubahan struktur penduduk ini adalah sebuah peluang untuk mendapatkan Bonus Domografi (demographic divident) yang diharapkan dapat menjadi pengungkit pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan menghantarkan Indonesia menjadi negara maju.
"Tentunya harus diimbangi dengan upaya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia melalui pengembangan keahlian yang mendukung industri 4.0," kata Mahyeldi.
Gubernur Sumbar bangga SMK Negeri 2 Bukittinggi memiliki visi "Menjadi SMK Unggul di Era 4.0 Berlandaskan Imtaq Dan Iptek" Artinya SMK Negeri 2 Bukittinggi sudah membaca peluang apa yang tersirat kedepannya sebagai peluang dan harapan.
Apalagi SMK Negeri 2 Bukittinggi ini memiliki sektor prioritas yang mendorong industri 4.0 seperti pendidikan kuliner, tekstil atau pakaian jadi, pariwisata perhotelan dan ekonomi kreatif.
"Nah..untuk menunjang itu perlu senergitas dengan pemerintah dengan pemangku kepentingan melalui kebijakan peningkatan kemitraan dalam rangka perwujudan link and match untuk memasuki dunia kerja," ungkapnya.
SMK harus mampu membekali lulusannya dengan berbagai kecapakan yang lebih umum, yaitu kecakapan hidup dan berkarier, kecakapan dalam belajar dan berinovasi, kecakapan memanfaatkan informasi, media dan tekhnologi.
Saya dorong SMK Negeri 2 Bukittinggi "Berani Berkarya dan Berwirausaha".
Usai sambutan Gubernur Sumbar yang di dampingi Kadis Pendidikan Sumbar bersama Kepala SMKN 2 Bukittinggi Meri Desna, M. Pd. menyerahkan kendaraan operasional Usaha Perjalanan Wisata dan meresmikan gedung Teaching Factory SMK Negeri 2 Bukittinggi. (nov)