![]() |
Ustadz Das’ad Latif. (foto : nov) |
PADANG, murainews.com -- Ustadz kondang asal Makassar Das’ad Latif puji Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah sebagai pemimpin yang amanah menjalankan pemerintahan sesuai akidah yang diajarkan Rasulullah Muhammad SAW.
"Masyarakat Sumbar harus bersyukur, Gubernurnya seorang Buya yang sangat mengerti dan paham akan ajaran Islam," ucap Ustadz Das’ad Latif.
Seiring yang dikatakan Ustadz Das’ad Latif tersebut, gema takbir "Allahuakbar" terus-terusan dilantunkan oleh para jemaah dalam Tabligh Akbar.
Saat membawakan tausiyah cuaca cukup panas pada waktu itu, Das’ad Latif pun turun dari panggung, ingin merasakan panas panasan bersama jemaah Tabligh Akbar. Acara ini diselenggarakan di lataran parkir GOR Agus Salim Padang, Jum'at (30/9/2022).
"Cuaca Panas adalah rahmat dari Allah, harus kita syukuri juga. Coba kalau hujan, tentu acara Tabligh Akbar ini akan terganggu," tuturnya.
Kesejukan para jamaah kembali nampak, meskipun harus rela duduk berpanas panasan tanpa tenda, dengan ceramah menggelegar namun terkadang kocak membuat para jemaah ada kesejukan di hati.
Dengan gaya ceramahnya yang khas, penyampaian ilmu agama diselingi guyonan. Seolah tak ingin bergeser dari teriknya matahari, para jemaah khusuk mendengarkan ceramah tersebut.
Dalam ceramahnya Ustadz Das’ad Latif ada empat cara permintaan kita dikabulkan Allah SWT, yaitu Do'a, Zikir, jangan berhutang dan bersedekah.
"Untuk memudahkannya kita wajib tegakkan salat. Di mana salat menjadi salah satu penentu diterimanya amal ibadah. Jadi perbaiki salatmu," tegas Ustadz Das’ad Latif.
Jangan menganggap enteng dan melalaikan salat menjadi salah satu penyakit hati, apa pun kesibukan, sebesar apapun dosa kita, mari tegakkan salat. Karena salat tiang agama.
"Jadi tanpa salat semua do'a dan zikir kita mustahil akan dikabulkan oleh Allah SWT," ujarnya.
Selanjutnya Ustadz Latif menyampaikan soal hutang. Hutang bisa memutus silaturahmi paling tajam, karena kalau berhutang semua orang saling berjauhan malas bertemu dan saling curiga.
"Sebisa mungkin kita jangan berhutang, karena orang berhutang jika berbicara berbohong, dia yang berjanji dia juga yang mengingkari," ungkapnya.
Gaya tegas khas Makassar yang dibawakannya berhasil membuat pesan-pesan yang disampaikan begitu mengena.
Selain itu, humor yang disampaikan juga berhasil membuat semua jemaah tertawa. Contohnya banyak para pejabat berbohong menyampaikan janji manis.
"Dengan janji manisnya pun ia terpilih oleh rakyat. Namun setelah duduk ia pun mengingkari," candanya.
Apalagi Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai kepala Dinas semuanya harus bersyukur. Bahkan masih banyak eselon II yang seringkali ambil muka gubernur, takut kalau nanti tidak menjabat lagi.
"Harus bersyukur dengan cara melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya. Kalau mau naik jabatan tidak perlu cari muka, perbaiki saja kinerjanya," tegasnya.
Ustadz Das’ad Latif menceritakan tentang pentingnya bersyukur. Manusia harus banyak bersyukur karena diberi tubuh yang sempurna.
Sedekah merupakan salah satu perwujudan syukur atas karunia Allah SWT yang telah diberikan kepada kita. Bahkan disebutkan pintu surga terbuka bagi orang-orang ikhlas yang memberikan hartanya di jalan Allah SWT maupun kepada sesama yang tengah dalam kesusahan.
"Sekecil apa pun sedekah kita penuh keikhlasan, Allah akan memberikan kemudahan kepada kita," sebutnya.
Diakhir tausiyahnya Ustadz Das’ad Latif kembali memuji Gubernur Sumbar yang menjadi contoh bagi pemimpin di negara ini, terutama membangun peradaban umat.
"Gubernur Buya Mahyeldi sangat mengerti dan paham akan ajaran Islam. Saya banyak mendengar tentang beliau, makanya Mahyeldi dipanggil Buya," imbuhnya.
Acara Tabligh Akbar ini dihadiri Gubernur Sumbar Mahyeldi, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan (TP PKK) Sumbar Ny. Harneli Mahyeldi, Asisten, para OPD dilingkungan Provinsi Sumbar. (nov)