Sambut Pengusaha Jepang, Mahyeldi Sebut Kesempatan Emas Bagi Tenaga Kerja Muda Sumbar Untuk Maju - MuraiNews | Informasi Dari Kita untuk Kita
arrow_upward
settings_brightness
Gubernur Sumbar Mahyeldi sambut pengusaha Jepang Matsuzaki Kotaro membuka lapangan kerja bagi pemuda generasi muda. (foto : nov)

PADANG, murainews.com -- Gubernur Mahyeldi bangga Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) dipercaya oleh pengusaha besar asal Jepang untuk menerima tenaga muda bekerja di perusahaan ternama Jepang. Selain bekerja mereka juga bisa melanjutkan pendidikan di Jepang.

"Ini merupakan kesempatan emas bagi tenaga kerja muda Sumbar dalam meningkatkan kemampuan keahlian dan daya saing sumberdaya manusia," kata Mahyeldi.

Hal tersebut disampaikan Mahyeldi saat melakukan pertemuan dengan investor Jepang Matsuzaki Kotaro, Hidayat Hanawa dan Haryadi Budi Susanto untuk menjalin kerjasama dengan Pemprov Sumbar, di Istana Gubernuran, Sabtu (9/7/2022).

Selain gaji yang besar, Mahyeldi ingin generasi muda bisa melanjutkan pendidikannya di Jepang pembenahan etos serta keterampilan kerja mampu jadi modal untuk berwirausaha.

"Nanti mereka akan diberikan pelatihan dan bisa menimba ilmu dan pengalaman langsung di Jepang sehingga mereka bisa menjadi tenaga kerja terlatih," ucapnya.

Menurut Mahyeldi, sebelum berangkat ke Jepang para pekerja harus diberikan pelatihan ke Jepang selama 3 (tiga) mampu membuat peserta disiplin dan mengalami perubahan hidup untuk lebih maju bersaing memasuki pasar kerja.

"Mereka harus dibekali dengan bahasa Jepang terlebih dahulu, yang lebih terpenting mereka harus akidah yang kuat. Jangan sampai terpengaruh budaya buruk di Jepang," sebutnya.

Mahyeldi menyampaikan, program yang disampaikan Matsuzaki Kotaro sangat luar biasa bekerja sambil belajar yayasan Amanat Negeri Sakura (ANS). Bahkan program ini baru pertama kali dilakukan di Indonesia, khususnya di Padang.

"Kita sangat senang program ini pertama kali di Sumbar. Untuk itu, mari kita manfaatkan sebaik-baiknya, apalagi program ini tidak membatasi peminat yang mau bekerja dan belajar di Jepang," terang Mahyeldi.

Melihat keseriusan Pemprov Sumbar dalam program tersebut, pengusaha Jepang Matsuzaki Kotaro bakal memberikan kemudahan bagi para pemuda Sumbar.


"Asalkan semua yang dikirim ke Jepang bisa menguasai bahasa Jepang. Saya yakin mereka yang memiliki akidah yang kuat dan bisa berbahasa Jepang, mereka dipastikan akan sukses kedepannya," ungkap Matsuzaki Kotaro.

Dalam perkenalan Matsuzaki Kotaro  mengaku memiliki 10 perusahaan besar yang ada di Jepang yang tergabung dalam J-POWER. Perusahaan tersebut banyak mensuplay spare parts untuk mesin merk Toyota.

Sebelumnya tenaga kerja dari Indonesia  sudah banyak bekerja di perusahaan tersebut. Ia merasa senang bisa bekerjasama dengan Sumbar, karena tenaga kerja dari Sumbar, bekerja sangat disiplin, cepat dan jarang berbuat kesalahan.

"Makanya saya sangat tertarik dengan orang berasal dari Sumbar ini, kalau bekerja sangat baik," pujinya.

Banyak tenaga kerja dari Indonesia yang kurang memahami bahasa Jepang. Namun tenaga dari Sumbar bisa memguasai bahasa Jepang dengan pelatihan selama 3-4 bulan.

Sementara itu, Pimpinan Yayasan Amanat Negeri Sakura ( ANS ) Japan Academy Hidayat Hanawa mengatakan, saat ini kondisi di jepang sangat kekurangan kependudukan karena mereka enggan memiliki keturunan yang akan membatasi ruang geraknya dengan mengurus anak.

"Mereka tidak mau disibukan dengan mengurus anak, karena mereka sangat sibuk bekerja. Makanya negara Sakura itu tidak mengenal Perkawinan," ujar Hidayat.

Untuk itu, kehadirannya di Sumbar membuka seluas luasnya kesempatan generasi muda untuk bisa sekolah dan bekerja di Jepang meraih masa depan yang lebih baik.

"Program ini pertama kali kita lakukan khususnya di Padang. Dengan membukan ANS Japan Academy di Kota Shimada, Japan, generasi muda bisa bekerja sambil belajar," terangnya.

"InsyaAllah kami akan memperjuangkan adik adik asal Sumbar untuk bekerja dan sekolah di Jepang," tuturnya.

Hidayat menjelaskan proses untuk program tersebut, harus belajar Bahasa Jepang terlebih dulu, karena itu merupakan pokok penting untuk berkomunikasi kepada orang-orang di sekelilingnya.

Disamping persiapan mental dan fisik yang kuat, ada lagi yang paling penting yaitu "Akidah", karena godaan banyak di Jepang. Mereka harus bisa beradaptasi dengan lingkungan di negara tersebut.

"Yang paling penting membentuk akidah yang kuat. Bahkan sebelum berangkat nanti mereka akan disumpah untuk kebaikan mereka," terang Hidayat.

Selain itu, Hidayat berharap ketika berada di negeri Sakura nantinya, mereka bisa menjadi Duta dalam memperkenalkan potensi yang ada di daerah Sumbar. (nov)

Sambut Pengusaha Jepang, Mahyeldi Sebut Kesempatan Emas Bagi Tenaga Kerja Muda Sumbar Untuk Maju

Saturday, July 9, 2022 : 3:35:00 PM
Gubernur Sumbar Mahyeldi sambut pengusaha Jepang Matsuzaki Kotaro membuka lapangan kerja bagi pemuda generasi muda. (foto : nov)

PADANG, murainews.com -- Gubernur Mahyeldi bangga Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) dipercaya oleh pengusaha besar asal Jepang untuk menerima tenaga muda bekerja di perusahaan ternama Jepang. Selain bekerja mereka juga bisa melanjutkan pendidikan di Jepang.

"Ini merupakan kesempatan emas bagi tenaga kerja muda Sumbar dalam meningkatkan kemampuan keahlian dan daya saing sumberdaya manusia," kata Mahyeldi.

Hal tersebut disampaikan Mahyeldi saat melakukan pertemuan dengan investor Jepang Matsuzaki Kotaro, Hidayat Hanawa dan Haryadi Budi Susanto untuk menjalin kerjasama dengan Pemprov Sumbar, di Istana Gubernuran, Sabtu (9/7/2022).

Selain gaji yang besar, Mahyeldi ingin generasi muda bisa melanjutkan pendidikannya di Jepang pembenahan etos serta keterampilan kerja mampu jadi modal untuk berwirausaha.

"Nanti mereka akan diberikan pelatihan dan bisa menimba ilmu dan pengalaman langsung di Jepang sehingga mereka bisa menjadi tenaga kerja terlatih," ucapnya.

Menurut Mahyeldi, sebelum berangkat ke Jepang para pekerja harus diberikan pelatihan ke Jepang selama 3 (tiga) mampu membuat peserta disiplin dan mengalami perubahan hidup untuk lebih maju bersaing memasuki pasar kerja.

"Mereka harus dibekali dengan bahasa Jepang terlebih dahulu, yang lebih terpenting mereka harus akidah yang kuat. Jangan sampai terpengaruh budaya buruk di Jepang," sebutnya.

Mahyeldi menyampaikan, program yang disampaikan Matsuzaki Kotaro sangat luar biasa bekerja sambil belajar yayasan Amanat Negeri Sakura (ANS). Bahkan program ini baru pertama kali dilakukan di Indonesia, khususnya di Padang.

"Kita sangat senang program ini pertama kali di Sumbar. Untuk itu, mari kita manfaatkan sebaik-baiknya, apalagi program ini tidak membatasi peminat yang mau bekerja dan belajar di Jepang," terang Mahyeldi.

Melihat keseriusan Pemprov Sumbar dalam program tersebut, pengusaha Jepang Matsuzaki Kotaro bakal memberikan kemudahan bagi para pemuda Sumbar.


"Asalkan semua yang dikirim ke Jepang bisa menguasai bahasa Jepang. Saya yakin mereka yang memiliki akidah yang kuat dan bisa berbahasa Jepang, mereka dipastikan akan sukses kedepannya," ungkap Matsuzaki Kotaro.

Dalam perkenalan Matsuzaki Kotaro  mengaku memiliki 10 perusahaan besar yang ada di Jepang yang tergabung dalam J-POWER. Perusahaan tersebut banyak mensuplay spare parts untuk mesin merk Toyota.

Sebelumnya tenaga kerja dari Indonesia  sudah banyak bekerja di perusahaan tersebut. Ia merasa senang bisa bekerjasama dengan Sumbar, karena tenaga kerja dari Sumbar, bekerja sangat disiplin, cepat dan jarang berbuat kesalahan.

"Makanya saya sangat tertarik dengan orang berasal dari Sumbar ini, kalau bekerja sangat baik," pujinya.

Banyak tenaga kerja dari Indonesia yang kurang memahami bahasa Jepang. Namun tenaga dari Sumbar bisa memguasai bahasa Jepang dengan pelatihan selama 3-4 bulan.

Sementara itu, Pimpinan Yayasan Amanat Negeri Sakura ( ANS ) Japan Academy Hidayat Hanawa mengatakan, saat ini kondisi di jepang sangat kekurangan kependudukan karena mereka enggan memiliki keturunan yang akan membatasi ruang geraknya dengan mengurus anak.

"Mereka tidak mau disibukan dengan mengurus anak, karena mereka sangat sibuk bekerja. Makanya negara Sakura itu tidak mengenal Perkawinan," ujar Hidayat.

Untuk itu, kehadirannya di Sumbar membuka seluas luasnya kesempatan generasi muda untuk bisa sekolah dan bekerja di Jepang meraih masa depan yang lebih baik.

"Program ini pertama kali kita lakukan khususnya di Padang. Dengan membukan ANS Japan Academy di Kota Shimada, Japan, generasi muda bisa bekerja sambil belajar," terangnya.

"InsyaAllah kami akan memperjuangkan adik adik asal Sumbar untuk bekerja dan sekolah di Jepang," tuturnya.

Hidayat menjelaskan proses untuk program tersebut, harus belajar Bahasa Jepang terlebih dulu, karena itu merupakan pokok penting untuk berkomunikasi kepada orang-orang di sekelilingnya.

Disamping persiapan mental dan fisik yang kuat, ada lagi yang paling penting yaitu "Akidah", karena godaan banyak di Jepang. Mereka harus bisa beradaptasi dengan lingkungan di negara tersebut.

"Yang paling penting membentuk akidah yang kuat. Bahkan sebelum berangkat nanti mereka akan disumpah untuk kebaikan mereka," terang Hidayat.

Selain itu, Hidayat berharap ketika berada di negeri Sakura nantinya, mereka bisa menjadi Duta dalam memperkenalkan potensi yang ada di daerah Sumbar. (nov)