![]() |
Gubernur Sumbar Mahyeldi memperlihatkan hasil UMKM pembuat bumbu Rendang untuk di ekspor ke Swiss. (foto : nov) |
PADANG, murainews.com -- Untuk pertama kali Provinsi Sumatera Barat ekspor bumbu rendang ke Eropa dan pengiriman sampel produk Koperasi Anak Nagari Minangkabau ke Swiss (Uni Eropa).
Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah merasa bangga melepas pengiriman bumbu rendang hasil Dapur Mutiara di Lobi Kantor Gubernur, Rabu (27/7/2022).
"Alhamdulillah, ini semua hasil kerja keras para perantau kita disana, sehingga rwndang kita masuk pasar internasional di Swiss," ucap Mahyeldi.
Sebanyak satu ton bumbu rendang dan pengiriman sampel produk koperasi anak nagari Minangkabau ke Swiss. Bukti rendang sangat diminati di luar negeri.
"Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa rendang merupakan salah satu masakan paling terenak di dunia versi CNN," katanya.
Pengiriman bumbu rendang ke Luar Negeri merupakan salah satu target dari Pemerintah Provinsi Sumbar.
"Tentu saja predikat ini sangat menguntungkan bagi kita dalam mempromosikan rendang yang berasal dari Sumbar," tuturnya.
Berbagai upaya dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, agar rendang yang berasal dari ranah Minang bisa mendunia. Salah satunya adalah melalui Perantau Minang Se Dunia.
"Kami sangat berterima kasih kepada Pak Budi Indra (Ketua Rang Minang Jerman) yang telah memprakarsai serta telah berhasil mencarikan pasar, sehingga bumbu rendang bisa masuk ke Eropa," ujarnya
Gubernur berharap bumbu rendang tidak hanya dipasarkan ke Eropa, tetapi juga dapat menjangkau seluruh dunia. Keberadaan perantau Minang se Dunia merupakan salah satu cara yang sangat efektif dalam memasarkan tidak hanya bumbu rendang tetapi juga berbagai produk unggulan dari Sumatera Barat.
Hingga akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan pelaku UMKM umumnya di Sumbar.
Selain itu Gubernur juga menyampaikan, bahwa jumlah pelaku UMKM rendang yang sudah terdata sebanyak ± 200 UMKM, dengan 40 varian rendang.
Gubernur Mahyeldi berharap ada kerjasama dengan para perantau Minangkabau yang ada di luar negeri untuk bisa mengelola langsung bumbu rendang, sehingga keaslian rendang bisa terjamin.
"Dengan melakukan budi daya lengkuas, jahe, cabe dan bahan untuk rendang, tentu keaslian rendang bisa terjaga," tuturnya.
Pemprov Sumbar berencana akan melakukan kerjasama dengan para pengusaha asal Minang untuk mengelola pembuatan rendang di Luar Negeri, sehingga rendang menjadi asli.
Pada kesempatan itu Peran pemerhati rendang di luar negeri di Hamburg Jerman, Budi Indra mengatakan rendang pantas tampil sebagai makanan terenak di dunia. Masyarakat Hamburg sangat menyukai rendang.
"Kita pantas bersyukur, makanan khas Minangkabau ini disukai warga negara maju seperti Jerman dan negara modern lainnya di Eropa sekitarnya," kata Budi.
Budi menceritakan awalnya, ia hanya mengenalkan rendang setiap pulang ke Padang, namun karena banyaknya pesanan maka ia berpikir bisa melakukan ekspor bumbu rendang dengan jumlah 1 ton.
"Mudah-mudahan Pengiriman bumbu rendang dan sampel produk ke Eropa dapat berjalan dengan lancar. Sehingga masakan rendang terkenal dan menjadi makanan terpopuler," harapnya.
Sementara itu pemilik Rendang Dapur Mutiara Fibrianti Katarina mengatakan telah mempersiapkan selama setahun, mulai dari izin sampai dengan proses uji klinis untuk ekspor.
"Alhamdulillah, kontrak kita dengan pihak di Jerman selama 10 tahun, dan produk secara berkala dikirim per tiga bulan," ungkapnya.
Dapur Mutiara sudah lama mengantongi BPOM dan label halal. Fibrianti sebutkan siap bersaing di pasar internasional dengan kemasan bumbu rendang dapur mutiara punya banyak bahasa. Salah satunya bahasa Jerman sendiri dan bahasa Inggris.
"Semua ini kita lakukan untuk memudahkan masyarakat dunia lebih menggemari masakan terlezat asal Minangkabau ini," sebutnya. (nov)