![]() |
Gubernur Sumbar Mahyeldi memberikan sambutan pada acara Rapat Forum Investasi Sumatera Barat Tahun 2022. (foto : nov) |
PADANG, murainews.com -- Mendongkrak investasi merupakan salah satu prioritas untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di daerah.
"Selama ini Sumatera Barat telah banyak menerima investor dan ingin melakukan investasi, bahkan investor dari berbagai negara," kata Gubernur Sumbar Mahyeldi usai membuka acara Rapat Forum Investasi Sumatera Barat Tahun 2022, Selasa (21/6/2022) di Grand Basko Hotel Padang.
Jika penyelenggaraan PTSP bisa dimaksimalkan di daerah-daerah, tentu akan mempercepat pertumbuhan perekonomian.
"Kuncinya untuk meningkatkan investasi adalah memberikan kemudahan perizinan. Semakin mudah proses pengurusan administrasi dan birokrasi, maka para investor akan semakin banyak yang berminat untuk berinvestasi," tukasnya.
Untuk itu, Gubernur Mahyeldi berharap penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) ini perlu dimaksimalkan lagi. Investasi sangat penting, karena merupakan pintu masuk dalam menciptakan lapangan pekerjaan, mensejahterakan masyarakat, dan memberikan nilai tambah dalam rangka meningkatkan produktivitas Indonesia.
"Dengan meningkatnya investasi yang terdapat di daerah, maka akan berdampak pada peningkatan pertumbuhan dan perkembangan perekonomian daerah, peningkatan pendapatan daerah, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat," jelas Mahyeldi.
Gubernur Mahyeldi menerangkan, pada tahun 2020 target Realisasi investasi Sumatera Barat berdasarkan RPJMD sebesar Rp. 4,52 Triliun dengan realisasinya sebesar 4,91 Triliun sehingga capaian Persentase realisasi sebesar 108,62 persen.
Untuk tahun 2021 target realisasi investasi berdasarkan RPJMD Provinsi Sumatera Barat sebesar Rp. 4,89 Triliun dengan realisasinya sebesar sebesar Rp. 5,16 Triliun sehingga capaian persentasenya sebesar 105,52 persen.
Sementara untuk tahun 2022 berdasarkan RPJMD Provinsi Sumatera Barat Target realisasi Investasi sebesar Rp. 5,1 Triliun. Sampai Triwulan I (Januari – Maret) 2022 realisasi investasi Sumatera Barat sebesar Rp. 1.01 Triliun dengan capaian persentase realisasi Investasi 19,80 persen.
"Ini perlu menjadi perhatian kita semua bagaimana langkah dan caranya untuk dapat meningkatkan realisasi investasi melalui pengawasan, Pembinaan dan Pemantauan terhadap perusahaan PMA dan PMDN," ungkapnya.
Menyikapi itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (PM PTSP) Provinsi Sumbar Adib Alfikri mengatakan, dalam rangka peningkatan realisasi investasi, sejak tahun 2021 sampai tahun ini Pemerintah pusat telah memberikan Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Fasilitasi Penanaman Modal untuk seluruh Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Indonesia.
Dana Alokasi Khusus Non Fisik Fasilitasi Penanaman Modal tersebut dipergunakan untuk melakukan pengawasan terhadap Pelaku Usaha di Sumatera Barat.
"Sampai saat ini masih banyak pelaku usaha yang belum melaporkan Realisasi investasinya seperti di sektor perikanan dimana saat ini sedang berkembang usaha budidaya udang (Tambak udang) akan tetapi dalam kurun waktu tahun 2020 sampai Triwulan I ( Januari -Maret ) 2022 belum memberikan kontribusi dalam realisasi investasi dari sektor Perikanan," ungkap Adib.
Kemudahan perizinan bagi investor adalah bentuk komitmen bagi Pemprov Sumbar untuk menarik investor datang ke Sumatera Barat. (nov)