![]() |
Wagub Sumbar Audy Joinaldy jadi narasumber dalam acara "OTW SMEsHub Festival Padang Tahun 2022" dihadapan ratusan mahasiswa UNP. (foto : nov) |
PADANG, murainews.com -- Selaku tokoh milenial Sumatera Barat (Sumbar) yang telah lama berkecimpung di dunia bisnis dan pendidikan, Audy Joinaldy sekaligus Wakil Gubernur Sumbar memiliki kiat-kiat untuk para entrepreneur Usaha Mikro Kecil dan Menegah (UMKM) agar dapat meningkatkan eksistensi dan penjualannya dan bisa naik kelas.
Pada kesempatan ini Audy Joinaldy memberikan beberapa strategi bagi UMKM pada paparan dalam acara "OTW SMEsHub Festival Padang Tahun 2022" dihadapan ratusan mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP) yang diselenggarakan di Auditorium UNP, Jum'at (17/6/2022).
UMKM semakin menjamur di Sumatera Barat, walaupun dilanda Pandemi Covid-19 sejak 2020 yang terus bergejolak dengan dasyat.
Dalam suasana pandemi Covid-19, banyak kebijakan politik ataupun kebijakan yang tidak pro UMKM, bagi para pelaku usaha kecil masih tetap tampil, walaupun disana sini kadang lesu kadang juga menggeliat.
Audy Joinaldy menjelaskan, sesuai data statistik Sumbar, jumlah UMKM ada sebanyak 593.100. Dari jumlah tersebut, terdiri dari Mikro sebanyak 531.350 atau 89,59 persen. Sedangkan pelaku usaha kecil sebanyak 53.431 atau 9,01 persen, pelaku usaha menengah sebanyak 7.990 atau 1,33 persen dan untuk pelaku usaha besar sebanyak 419 atau 0,007 persen.
"Untuk itu, perlu strategi untuk mencapai UMKM naik kelas dilakukan dengan cara membuka akses pasar seluas-luasnya di dalam negeri dan ekspor," kata Audy Joinaldy.
Banyak yang harus dilakukan bagi UMKM di dalam negeri, dengan memprioritaskan produk UMKM seperti pengadaan barang dan jasa mulai dari kantor-kantor dikementerian/Lembaga. Sementara untuk mendorong ekspor dilakukan dengan meningkatkan mutu produk agar memenuhi standar global.
Untuk naik kelas menuju UKM tentunya perlu meningkatkan dan menjaga mutu produk dan jasa dengan mengembangkan inovasi dan desain, membuat kemasan yang menarik, melaksanakan bazar-bazar serta mengikuti pameran di luar Provinsi.
"Yang paling penting berikan kepercayaan pada konsumen dengan melakukan temu bisnis dengan pelaku usaha di luar Provinsi. Dan ingat promosikan usaha UMKM melalui berbagai medsos pemasaran secara digital," ucapnya.
Selain itu, dibutuhkan sinergi yang kuat antar para pelaku usaha, pemerintah daerah, swasta, dan kementrian untuk bersama-sama membantu proses naik kelasnya UMKM menjadi UKM agar dapat menjangkau konsumen di pasar regional, nasional dan inetrnasional.
UMKM Milenial menjadi satu keniscayaan bahwa UMKM akan terus memegang sektor yang sangat strategis di Ekonomi Sumatera Barat.
"Milenial kecendrungan berkreasi memiliki inovasi sendiri, bukan melihat pekerjaan saja yang prestige, tapi kebebasan untuk berkreasi," ucapnya.
Milenial juga sangat berminat buka usaha, ingin banget jadi Entrepreneur. buka usaha kuliner, kriya, fashion, dan usaha usaha ekonomi kreatif lainnya. Dan bukan juga cuman mitos, para Champion Pemenang Dunia Digital, seperti Apple, Google, Amazon memulai usahanya di Garasi Rumahnya sendiri.
Millennial Entrepreneur adalah pelaku wirausaha yang memiliki daya kreatif dan inovatif kemampuan mengembangkan berbagai cara dan teknologi dalam melahirkan produk terbarukan serta memiliki kemampuan menguasai teknologi digital.
"Kita sangat butuh Millennial Entrepreneur di Ranah Minang. Dengan program unggulan mencetak 100 ribu millennial entrepreneur dan women entrepreneur dan pelaku ekonomi kreatif," ungkap Audy.
Meningkatkan akses keuangan perbankan dan non perbankan bagi UMKM dan pengusaha pemula dan Meningkatkan keahlian dan keterampilan bagi pelaku UMKM dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk pengembangan bisnis dan perdagangan digital .
Millennial Entrepreneur di Minangkabau harus berfikir diluar kebiasaan, think out of the box. Entrepreneur harus mengandalkan kemampuannya untuk mandiri, dan memanfaatkan potensi dahsyat yang dimiliki oleh Sumatera Barat.
"Entrepreneur harus mampu memahami trend kebutuhan Dunia dan masyarakat kedepan," tuturnya.
Wagub Sumbar tekankan agar para Millinneal Minangkabau harus hilangkan paradigma cari kerja, tapi usahakan bisa membuka lapangan pekerjaan di Sumbar. (nov)