PADANG -- Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy resmi membuka Workshop Keprotokolan, Master Of Ceremony Dan Public Speaking Bagi Organisasi Perempuan Se-Sumatera Barat di Truntum Hotel Padang, Kamis (17/2/2022) yang diselenggarakan oleh Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Sumbar.
Dalam sambutannya Wagub Sumbar Audy Joinaldy mengatakan organisasi perempuan merupakan lini terdepan dalam mensosialisasikan dan mensinergikan berbagai program pemerintah khususnya Program Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, salah satu BKOW.
"Kita menyadari tanpa partisipasi dukungan yang kuat dari organisisasi perempuan, pemerintah tidak akan mampu memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat," kata Audy.
BKOW selain menjadi wadah bagi perempuan se Sumbar, juga menjadi motor penggerak organisasi perempuan untuk aktif terlibat dalam pembangunan di Provinsi Sumatera Barat.
Program kerja BKOW diharapkan dapat menyentuh seluruh sektor pembangunan mulai dari sektor pendidikan sampai keterampilan sehingga nantinya akan mampu mendorong organisasi perempuan di Sumbar lebih produktif, ikut serta menyukseskan pelaksanaan pembangunan daerah.
Semangat kaum perempuan di tengah pandemi Covid-19 yang saat ini juga muncul lagi jenis OMICRON, diperlukan inovasi dalam percepatan pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
"Selama masa pandemi COVID-19, apalagi saat telah muncul jenis OMICRON, diperlukan inovasi kaum perempuan dengan kreativitasnya sangat membantu dalam pemenuhan kebutuhan keluarga," ungkapnya.
Kaum perempuan telah menunjukkan semangat yang luar biasa dalam menghadapi pandemi Covid-19, bahkan berpendapat bahwa pradigma kalau laki-laki sebagai tulang punggung keluarga telah bergeser dalam rangka pemenuhan kebutuhan ekonomi keluarga.
"Kita berharap, potensi luar biasa yang dimiliki BKOW dan GOW, bisa menjawab kebutuhan masyarakat saat ini dengan ide-ide dan inovasi sangat ditunggu untuk perkembangan pembangunan Sumbar," ucap Audy.
Wagub Sumbar memberikan apresiasi atas keberhasilan pemberdayaan perempuan diukur dengan Indeks Pembangunan Gender (IPG) Sumatera Barat Tahun 2020 adalah 94,17 merupakan urutan ke 4 di Indonesia. Sedangkan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Sumatera Barat tahun 2020 sebesar 58,28 merupakan urutan ke 32 se Indonesia.
"Ini akan menjadi perhatian kita bersama untuk meningkatnya IDG, perlu adanya upaya peningkatan pemberdayaan perempuan terutama untuk peningkatan ekonomi perempuan dalam mewujudkan ketahanan dan kualitas keluarga," tukasnya.
Untuk itu sangat dibutuhkan ide, gagasan, inovasi dan kinerja yang brilliant yang diharapkan akan muncul dari sosok pribadi yang punya rasa percaya diri, salah satunya seperti dengan melaksanakan workshop ini.
Sementara itu, Ketua Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Sumatera Barat dr. Fitria Amalia Audy, Sp.KK, M.Kes dalam acara Warkshop Keprotokolan, Masker of Ceremony dan Public Speaking Bagi Organisasi Perempuan se Sumbar.
Dalam materinya dr. Fitria sampaikan mulai dari pengertian hingga macam-macam Public Speaking seperti Master of Ceremony (MC), announcer (penyiar), dan lain sebagainya. Tidak hanya itu, dr. Fitria juga menjelaskan tips-tips menumbuhkan rasa percaya diri.
"Seseorang bisa dikatakan percaya diri ketika memiliki keyakinan atas kemampuannya sendiri," ujar dr. Fitria diawal materinya.
Namun untuk meningkatkan percaya diri bukanlah kemampuan yang datang dengan sendirinya, melainkan harus dilatih. Ketika seseorang percaya atas kemampuan dirinya, akan mudah untuk melakukan sesuatu hal yang baru dan menaruh semua energinya untuk hal-hal yang positif. Seseorang akan yakin bahwa dirinya akan mampu atas semua tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.
Melalui pengenalan terhadap keprotokolan diharapkan kita memahami tata tempat, tata upacara dan tata penghormatan pada acara kenegaraan dan acara resmi yang melibatkan pejabat negara, pejabat pemerintah, perwakilan negara asing/organisasi internasional dan tokoh masyarakat tertentu.
semoga melalui pelaksanaan workshop ini menambah spirit organisasi perempuan untuk dapat lebih meningkatkan kapasitas dan kompetensinya untuk semakin meningkatkan peran aktif organisasi perempuan dalam pembangunan daerah. (nov)