Gubernur Sumbar H. Mahyeldi Ansharullah menjadi khatib shalat Jum'at di Masjid Jami' Taluak, Nagari Taluak IV Suku, Banuhampu, Kabupaten Agam. (foto : nov) |
AGAM, murainews.com -- Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah menjadi khatib shalat Jum'at di Masjid Jami' Taluak, Nagari Taluak IV Suku, Banuhampu, Kabupaten Agam, Jumat (3/12/2021).
Dalam ceramahnya Buya Mahyeldi mengingatkan orang-orang Islam harus senantiasa memicu semangat semangat agar menjadi orang-orang Mukmin yang menang dalam perjuangan menghadapi segala tantangan.
"Allah menyatakan bahwasanya orang yang dijauhkan dari neraka benar-benar mengalami kemenangan dan sukses dalam menjalankan kehidupannya," kata Buya Mahyeldi.
Kemenangan inilah yang harusnya diraih oleh orang-orang beriman. Sejak di dunia, harusnya orang-orang beriman bercita-cita dan berusaha agar kelak dijauhkan dari neraka yang pedih azabnya.
Menurut Buya orang-orang sukses harus memiliki 3 (tiga) ciri atau karakter seorang muslim.
Pertama sebagai umat Islam kita karus memiliki iman yang kuat.
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, yaitu orang-orang yang khusyuk dalam sembahyangnya, orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, berzakat.
"Dan yang paling penting, kita harus menjalankan dan memelihara shalatnya," ucapnya.
Dan dalam surat Ali Imran ayat 102 Allah berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa, dan janganlah kalian mati melainkan dalam keadaan muslim (berserah diri) ”. [Ali Imran/3 : 102]
Kedua, orang-orang sukses itu harus Kompak dan Bersatu.
Kekompakan dan persatuan. Itulah kata kunci untuk keberhasilan mencapai tujuan yang dicita-citakan.
Rasulullah SAW bersabda, "Kalian wajib berjamaah. Sebab, serigala itu hanya akan memangsa kambing yang sendirian." Demikian juga kita kaum Muslimin. Apabila kompak dan bersatu, pastilah musuh-musuh agama akan segan untuk menyerang dan menerkam kita. Baik itu musuh dari kalangan jin maupun manusia.
Allah SWT pun mewanti-wanti kaum Musimin agar tetap menjaga kekompakan, tidak saling berbantahan. Sebab hal itu dinilai sebagai mengurangi kekuatan dan wibawa.
"Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu" (QS 8: 46).
Ketiga memberikan perhatian kepada generasi muda untuk menjadi kuat dan tidak terbawa dalam kenistaan.
"Generasi inilah yang disebut sebagai generasi tangguh yang harus dihadirkan. Dengan karakter ini, apapun kondisi derasnya tantangan dunia tetap bisa dilalui. Menjadi solusi ditengah masyarakat," ujar Buya Mahyeldi.
Mudah-mudahan, dengan persatuan kekompakan yang didasari oleh keimanan dan rasa syukur kepada Allah SWT, kita kaum Muslimin dapat mengatasi segala intrik, ancaman, tantangan, hambatan, maupun gangguan yang mengepung kita. (nov)