Gubernur Sumbar Ingatkan Orangtua Tidak meninggalkan Keturunannya Dalam Keadaan Lemah - MuraiNews | Informasi Dari Kita untuk Kita
arrow_upward
Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah dalam khotbahnya ingatkan orangtua tidak meninggalkan anaknya dalam keadaan lemah, (foto : nov)


AGAM, murainews.com -- Dalam kunjungan kerja ke Kabupaten Agam, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah menyempatkan diri membagi ilmu dan kebaikan. Seperti hari ini, Jum'at (21/5/2021) bertempat di Masjid Jami' Padang Lua menjadi Khotib Shalat Jum'at.

Dalam khotbahnya Mahyeldi mengajak jemaah untuk selalu bersyukur kepada Allah. Sebab telah diberi nikmat sehat dan waktu luang. "Sehingga kita bisa hadir dan melaksanakan perintah Allah untuk beribadah Jum'at," kata Mahyeldi.

Selain itu, Mahyeldi mengatakan Islam merupakan agama yang sangat memperhatikan pembinaan generasi penerus. 

Salah satunya ditegaskan oleh Allah SWT di dalam Alquran, Surat An-Nisa ayat 9, "Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar."

"Orang tua hendaknya jangan meninggalkan keturunan dalam keadaan lemah. Lemah sumber daya manusianya, lemah agamanya, dan juga lemah akhlaknya," ujarnya.

Menurutnya, lemah yang dimaksudkan dalam ayat di atas menyangkut beberapa hal, seperti lemah akidah, ibadah,  ilmu, dan ekonominya. Generasi penerus atau anak di sini, tidak hanya anak biologis, melainkan juga anak didik (murid) dan generasi muda Islam pada umumnya.

"Yang paling utama jangan sampai  meninggalkan anak yang lemah akidahnya atau imannya. Akidah merupakan sumber kekuatan, kenyamanan dan kebahagiaan dalam hdup," ucapnya.

Orang yg lemah akidahnya mudah sekali terkena virus syirik dan munafik. Hidupnya mudah terombang-ambil, tidak teguh pendirian. Ia pun bisa gampang menggadaikan iman. 

Kedua, jangan sampai meninggalkan anak yang lemah ibadahnya. Orang yang istiqomah dalam ibadahnya, insya Allah  akan bahagia dan punya pegangan dalam hidupnya. Ia  tidak mudah terintenvensi oleh orang lain. 

"Sebaliknya, orang yang lemah ibadahnya atau menyia-nyiakan ibadah, maka hidupnya tidak akan bahagia. Ia pun mudah diintervensi orang lain," tuturnya.

Ketiga, jangan sampai meninggalkan anak  yang lemah ilmunya. Islam sangat menekankan pentingnya ilmu pengetahuan. Rasulullah menegaskan dalam salah satu hadisnya, Tidak ada kebaikan kecuali pada dua kelompok,  yaitu orang yang mengajarkan ilmu dan orang yang mempelajari ilmu.

Keempat, jangan meninggalkan generasi yang lemah ekonominya. "Orang tua perlu menyiapkan generasi yang kuat secara ekonomi, agar hidupnya tidak menjadi beban bagi orang lain," ujarnya.

"Dengan demikian, orang tua tadi tidak meninggalkan generasi yang lemah dalam empat hal tersebut," ulas Gubernur Sumbar mengingatkan. (nov)

Gubernur Sumbar Ingatkan Orangtua Tidak meninggalkan Keturunannya Dalam Keadaan Lemah

Friday, May 21, 2021 : 3:39:00 PM
Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah dalam khotbahnya ingatkan orangtua tidak meninggalkan anaknya dalam keadaan lemah, (foto : nov)


AGAM, murainews.com -- Dalam kunjungan kerja ke Kabupaten Agam, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah menyempatkan diri membagi ilmu dan kebaikan. Seperti hari ini, Jum'at (21/5/2021) bertempat di Masjid Jami' Padang Lua menjadi Khotib Shalat Jum'at.

Dalam khotbahnya Mahyeldi mengajak jemaah untuk selalu bersyukur kepada Allah. Sebab telah diberi nikmat sehat dan waktu luang. "Sehingga kita bisa hadir dan melaksanakan perintah Allah untuk beribadah Jum'at," kata Mahyeldi.

Selain itu, Mahyeldi mengatakan Islam merupakan agama yang sangat memperhatikan pembinaan generasi penerus. 

Salah satunya ditegaskan oleh Allah SWT di dalam Alquran, Surat An-Nisa ayat 9, "Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar."

"Orang tua hendaknya jangan meninggalkan keturunan dalam keadaan lemah. Lemah sumber daya manusianya, lemah agamanya, dan juga lemah akhlaknya," ujarnya.

Menurutnya, lemah yang dimaksudkan dalam ayat di atas menyangkut beberapa hal, seperti lemah akidah, ibadah,  ilmu, dan ekonominya. Generasi penerus atau anak di sini, tidak hanya anak biologis, melainkan juga anak didik (murid) dan generasi muda Islam pada umumnya.

"Yang paling utama jangan sampai  meninggalkan anak yang lemah akidahnya atau imannya. Akidah merupakan sumber kekuatan, kenyamanan dan kebahagiaan dalam hdup," ucapnya.

Orang yg lemah akidahnya mudah sekali terkena virus syirik dan munafik. Hidupnya mudah terombang-ambil, tidak teguh pendirian. Ia pun bisa gampang menggadaikan iman. 

Kedua, jangan sampai meninggalkan anak yang lemah ibadahnya. Orang yang istiqomah dalam ibadahnya, insya Allah  akan bahagia dan punya pegangan dalam hidupnya. Ia  tidak mudah terintenvensi oleh orang lain. 

"Sebaliknya, orang yang lemah ibadahnya atau menyia-nyiakan ibadah, maka hidupnya tidak akan bahagia. Ia pun mudah diintervensi orang lain," tuturnya.

Ketiga, jangan sampai meninggalkan anak  yang lemah ilmunya. Islam sangat menekankan pentingnya ilmu pengetahuan. Rasulullah menegaskan dalam salah satu hadisnya, Tidak ada kebaikan kecuali pada dua kelompok,  yaitu orang yang mengajarkan ilmu dan orang yang mempelajari ilmu.

Keempat, jangan meninggalkan generasi yang lemah ekonominya. "Orang tua perlu menyiapkan generasi yang kuat secara ekonomi, agar hidupnya tidak menjadi beban bagi orang lain," ujarnya.

"Dengan demikian, orang tua tadi tidak meninggalkan generasi yang lemah dalam empat hal tersebut," ulas Gubernur Sumbar mengingatkan. (nov)