![]() |
Wagub Sumbar Audy Joinaldy kunjungi Kab. Kepulauan Mentawai disambut oleh Bupati Kepulauan Mentawai Yudas Sabagalet |
TUAPEJAT, murainews.com -- Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) akan mengupayakan Kabupaten Kepulauan Mentawai keluar dari daerah Tertinggal, Terluar, dan Terbelakang (3T) dengan cara mengejar ketertinggalan di bidang infrastruktur, aksesibilitas, dan pendapatan daerah.
Kunjungan Kerja Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy yang baru pertama kali menginjakan kakinya di Kabupaten Kepulauan Mentawai, ia sangat terkagum melihat keindahan daerah kepulauan itu.
"Saya sangat tertarik dan melihat sesuatu yang luar biasa di Kepulauan Mentawai. Potensi wisatanya luar biasa untuk menarik para wisatawan mancanegara dan wisatawan domestik nusantara datang ke sini," ujar Audy Joinaldy, saat membuka Rapat Koordinasi Dinas Pariwisata Kabupaten Kota se-Sumbar, Selasa (23/3) di Aula Bappeda Pemkab Kepulauan Mentawai.
Dengan keindahan Kepulauan Mentawai ini, Audy Joinaldy berkeinginan membawa investor untuk berinvestasi di daerah tersebut.
"Saya berencana akan membawa investor investor untuk melihat potensi wisata Mentawai ini. Mana tahu ada yang nyangkut,” ujarnya.
Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy menyebutkan akan membawa Mentawai keluar dari daerah 3T, karena Mentawai memiliki potensi wisata luar biasa yang di miliki Sumatera Barat.
"Saya yakin dengan dimiliki 3T Kabupaten Mentawai bisa diubah menjadi 3T (Terindah, Terbaik dan Ternama) yang menarik para wisatawan mancanegara dan wisatawan domistik nusantara," kata Wagub Sumbar.
Tentunya perlu dukungan Pembangunan infrastruktur untuk pulau tersebut terang Nasrul tidak bisa dilakukan dengan mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Mentawai dan Sumbar saja. Tetapi juga membutuhkan sokongan dari pemerintah pusat melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua BKOW Sumbar Ny. Fitriani Audy Joinaldy, Bupati Yudas Sabagalet, Wabup Kortanius, Ketua Tim Penggerak PKK Kepulauan Mentawai Ny. Rosmaida Yudas, Forkopimda Mentawai, Kadis Pariwisata Sumbar, Novrial, Kepala BPBD Sumbar Erman Rahman, Sekdakab Mentawai, Kepala Dinas Pariwisata se Sumbar, para Asisten dan beberapa kepala OPD dilingkup Pemkab Mentawai.
Dalam sambutannya Audy menyampaikan, selama ini upaya pemenuhan infrastruktur di Mentawai telah mendapat sokongan dari pemerintah pusat di antaranya pembangunan jalan Trans Mentawai yang menjadi penghubung antar pulau dan perbaikan akses di dalam pulau.
"Kami menyadari tentunya pola pembangunan dan pengembangan kepariwisataan yang ada Sumbar haruslah dilakukan secara sinergi. Perlu dilakukan berbagai rangkaian kajian yang matang, terkait solusi masalah dan orientasi pembangunan kepariwisataan ke depannya," ucap Audy.
Audy mengapresiasi kebersamaan yang telah dibuktikan langsung hari ini, dan tentunya ia berharap bahwa kebersamaan itu perlu diperkuat lagi karena dinamika pariwisata dunia sangat intens dan fleksibel.
Melalui investor nantinya, diharapkan dapat memajukan pembangunan di Kepulauan Mentawai. Seperti pembangunan dermaga besar, agar kapal-kapal internasional bisa bersandar di Kepulauan Mentawai. “Ini kerja besar besama-sama, membangun daya tarik wisata Mentawai agar lebih maju untuk dikunjungi para wisatawan,” harapnya.
Wagub Milenial itu menjelaskan kemajuan dan keinginan orang datang berwisata tidak selalu ada hubungannya dengan infrastruktur wisata. Contoh wisata Raja Ampat, transportasi mahal dan dilokasi malam ada kegelapan, toh orang ramai juga datang.
Padahal, transportasi menuju objek wisata tersebut sangat mahal dan di lokasi malam ada kegelapan. Tetapi orang tetap ramai juga datang ke Raja Ampat. “Tentunya perlu jadi perhatian kita bersama. Yang paling penting dalam pengembangan pariwisata ada dua point, yakni kebersihan dan kemudahan pelayanan,” ujarnya.
"Tentunya perlu jadi perhatian kita bersama yang paling penting dalam pengembangan pariwisata ada 2 point kebersihan dan kemudahan pelayanan yang berkesan baik untuk kembali datang," ujarnya.
Untuk kemajuan pariwisata Sumbar, Audy tegaskan perlu pemikiran bersama Kepala Dinas Pariwisata se Sumbar, pihak-pihak pelaku pengembang wisata dan lain-lain, bagaimana menciptakan suasana yang bersih, nyaman dan pelayanan memberikan kesan baik untuk orang datang kembali mengunjungi lokasi wisata tersebut.
"Untuk semua itu kita semua memiliki kewajiban membangun nilai-nilai positif yang membuat orang dan siapa saja mau datang menikmati wisata, kuliner dan produk UMKM lainnya," tuturnya.
"Saya juga mengingatkan kepada para pelaku pariwisata dan masyarakat agar selalu memberikan positive vibes dan excellent services bagi para wisatawan yang berkunjung ke Sumatera Barat, agar meninggalkan kesan yang baik untuk memotivasi mereka kembali lagi," sebut Audy. (JJ)