Diakhir Jabatan Nasrul Abit Letakan Batu Pertama Rumah Tahfizd TTPA/TQA Masjid Al-Hidayah - MuraiNews | Informasi Dari Kita untuk Kita
arrow_upward
settings_brightness


PADANG, murainews.com -- Diakhir jabatannya Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Nasrul Abit masih peduli dengan hal pendidikan yang membentuk karakter anak agar memiliki kepribadian yang baik dalam hal budi pekerti bernuansa islami.

Bersama Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumbar Supardi melakukan peletakan batu pertama pembangunan Gedung Rumah Tahfiz TTPA/TQA yang di bangun sebelah Masjid Al-Hidayah di Jl. Karet Nomor.15 Padang Pasir, Kamis (11/2/2021).

Hadir juga peletakan batu pertama itu Ketua Pelaksana Pembangunan Ustad Jel Fathullah, Lc, Perwakilan dari Walikota Padang dan Kepala Kantor Kementerian Agama Padang, Camat Padang Barat, Kapolsek Padang Barat, KUA, Lurah Padang Pasir, Danramil Padang Barat serta disaksikan oleh Tokoh Masyarakat.

Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit mengatakan peletakan batu pertama ini merupakan tahap awal dimulainya sebuah pembangunan rumah tahfiz yang dibangun oleh ustad Jef Fathullah. Di atas lahan seluas 230 meter yang akan dibangun tiga lantai dengan kisaran anggaran sebesar satu miliar lebih. 


"Ini merupakan potensi yang luar biasa karena rumah tahfiz ini adalah merupakan tempat pembentukan karakter islami dalam membentuk jiwa, budi pekerti untuk menata masa depan, yang menggambarkan perilaku menjadi pribadi yang baik," kata Nasrul Abit.

Selain itu, ia juga menyebutkan bahwa pendidikan karakter sangat penting bagi anak generasi penerus yang merupakan salah satu sarana dan wadah dalam membangun generasi yang qur’ani dan berakhlakul karimah. 

Salah satu masalah yang sedang dihadapi oleh dunia pendidikan di Indonesia adalah krisis moral yang sedang dialami oleh sebagian besar generasi muda. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah kurang optimalnya lembaga pendidikan (sekolah) dalam membentuk karakter atau kepribadian siswa yang sesuai dengan nilai budaya luhur bangsa. 

Dengan berdiri rumah tahfidz TTPA/TQA di pusat kota Padang ini, para santri-santri kita bisa belajar agama dengan memanfaatkan dan memaksimalkan potensinya agar karakternya terbentuk dengan budi pekerti yang baik dan cerdas.


"Kalau karakternya tidak dibentuk dapat kita lihat dunia sekarang narkoba sudah meraja lela, perbuatan itu adalah sangat dilarang karena dosa besar, namun tetapi masih ada yang menjadikan narkoba semacam trend dan ini adalah karakter yang tidak baik," ujar Nasrul.

Ia juga berharap agar tempat pendidikan berbasis islami ini dapat dikembangkan, kedepan, dan pemerintah lebih memperhatikan pembangunan rumah Tahfiz ini agar dapat memberikan pembiayaan secara nyata dan jelas.

Selama pembangunannya dilakukan ini berdasarkan proposal saja, dan swadaya masyarakat. Pada tahun depan semoga  provinsi dapat menangani masalah agama, harus menyiapkan dana berapa yang akan diberikan kepada sekolah-sekolah dalam bidang keagamaan ini. 

Selajutnya dengan hadirnya Ketua DPRD agar dapat mengambil inisiatif dalam pembangunan keagamaan berjalan dengan baik di kota Padang maupun di Provinsi," harapnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Supardi juga menyebutkan pembangunan ini merupakan satu hal yang menarik yang dilakukan oleh seorang tokoh ulama disaat suasana seperti ini kondisi pandemi belum berakhir, tingkat pengangguran juga semakin banyak dan ekonomi semakin turun.

Cukup banyak tantangan yang dihadapi satu persatu timbullah ide dari jemaah Masjid Al-Hidayah ini untuk membangun rumah Tahfiz TTPA/TQA. Hal ini adalah luar biasa. "Kami melihat rumah Tahfiz ini yang dibangun tidak ada sentuhan sedikitpun dari pemerintah baik kita di Provinsi maupun Kemenag," ujar Supardi.

Supardi juga menyebutkan, hal demikian patut di support karena jemaah masjid  Al-Hidayah mempunyai alternatif maupun ide-ide untuk menyelamatkan anak-anak dengan belajar agama berbasis islami. Apalagi berada dipusat jantung Kota Padang masih ada satu kelurahan, satu RT bisa menjaga.

Memperbaiki etika anak-anak, dengan tujuan berakhlak mulia dengan hadirnya sekolah Tahfizd. Ini merupakan semangat bersama, dengan niat yang tulus.

"Semoga nanti Allah akan membantu kita dibukanya pintu-pintu rezeki melanjutkan pembangunan Tahfizd ini," harap Supardi.

Sedangkan Ustad Jel Fathullah selaku ketua pelaksana pembangunan mengatakan pembangunan rumah tahfizd ini akan dibangun tiga lantai dengan daya tampungnya sekitar 150 santri. Untuk lantai satu ditargetkan pembangunannnya selama tiga bulan. Untuk kepemimpinan rumah Tahfizd itu, akan dipimpin oleh Ustad Zerianto. 

"Saya sendiri bertindak sebagai ketua pembangunan. Bagi semua lapisan masyarakat yang ingin membatu mengirimkan uang untuk ke surga, ingin mendapatkan pahala dari lanjutan bacaan Al- Qura'an. Kita tanam hari ini uangnya diinvestasi untuk akhirat. Pahalanya akan menyenangkan mereka kiamat ," pinta Ustad Jel. (nov)

Diakhir Jabatan Nasrul Abit Letakan Batu Pertama Rumah Tahfizd TTPA/TQA Masjid Al-Hidayah

Thursday, February 11, 2021 : 11:55:00 PM


PADANG, murainews.com -- Diakhir jabatannya Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Nasrul Abit masih peduli dengan hal pendidikan yang membentuk karakter anak agar memiliki kepribadian yang baik dalam hal budi pekerti bernuansa islami.

Bersama Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumbar Supardi melakukan peletakan batu pertama pembangunan Gedung Rumah Tahfiz TTPA/TQA yang di bangun sebelah Masjid Al-Hidayah di Jl. Karet Nomor.15 Padang Pasir, Kamis (11/2/2021).

Hadir juga peletakan batu pertama itu Ketua Pelaksana Pembangunan Ustad Jel Fathullah, Lc, Perwakilan dari Walikota Padang dan Kepala Kantor Kementerian Agama Padang, Camat Padang Barat, Kapolsek Padang Barat, KUA, Lurah Padang Pasir, Danramil Padang Barat serta disaksikan oleh Tokoh Masyarakat.

Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit mengatakan peletakan batu pertama ini merupakan tahap awal dimulainya sebuah pembangunan rumah tahfiz yang dibangun oleh ustad Jef Fathullah. Di atas lahan seluas 230 meter yang akan dibangun tiga lantai dengan kisaran anggaran sebesar satu miliar lebih. 


"Ini merupakan potensi yang luar biasa karena rumah tahfiz ini adalah merupakan tempat pembentukan karakter islami dalam membentuk jiwa, budi pekerti untuk menata masa depan, yang menggambarkan perilaku menjadi pribadi yang baik," kata Nasrul Abit.

Selain itu, ia juga menyebutkan bahwa pendidikan karakter sangat penting bagi anak generasi penerus yang merupakan salah satu sarana dan wadah dalam membangun generasi yang qur’ani dan berakhlakul karimah. 

Salah satu masalah yang sedang dihadapi oleh dunia pendidikan di Indonesia adalah krisis moral yang sedang dialami oleh sebagian besar generasi muda. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah kurang optimalnya lembaga pendidikan (sekolah) dalam membentuk karakter atau kepribadian siswa yang sesuai dengan nilai budaya luhur bangsa. 

Dengan berdiri rumah tahfidz TTPA/TQA di pusat kota Padang ini, para santri-santri kita bisa belajar agama dengan memanfaatkan dan memaksimalkan potensinya agar karakternya terbentuk dengan budi pekerti yang baik dan cerdas.


"Kalau karakternya tidak dibentuk dapat kita lihat dunia sekarang narkoba sudah meraja lela, perbuatan itu adalah sangat dilarang karena dosa besar, namun tetapi masih ada yang menjadikan narkoba semacam trend dan ini adalah karakter yang tidak baik," ujar Nasrul.

Ia juga berharap agar tempat pendidikan berbasis islami ini dapat dikembangkan, kedepan, dan pemerintah lebih memperhatikan pembangunan rumah Tahfiz ini agar dapat memberikan pembiayaan secara nyata dan jelas.

Selama pembangunannya dilakukan ini berdasarkan proposal saja, dan swadaya masyarakat. Pada tahun depan semoga  provinsi dapat menangani masalah agama, harus menyiapkan dana berapa yang akan diberikan kepada sekolah-sekolah dalam bidang keagamaan ini. 

Selajutnya dengan hadirnya Ketua DPRD agar dapat mengambil inisiatif dalam pembangunan keagamaan berjalan dengan baik di kota Padang maupun di Provinsi," harapnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Supardi juga menyebutkan pembangunan ini merupakan satu hal yang menarik yang dilakukan oleh seorang tokoh ulama disaat suasana seperti ini kondisi pandemi belum berakhir, tingkat pengangguran juga semakin banyak dan ekonomi semakin turun.

Cukup banyak tantangan yang dihadapi satu persatu timbullah ide dari jemaah Masjid Al-Hidayah ini untuk membangun rumah Tahfiz TTPA/TQA. Hal ini adalah luar biasa. "Kami melihat rumah Tahfiz ini yang dibangun tidak ada sentuhan sedikitpun dari pemerintah baik kita di Provinsi maupun Kemenag," ujar Supardi.

Supardi juga menyebutkan, hal demikian patut di support karena jemaah masjid  Al-Hidayah mempunyai alternatif maupun ide-ide untuk menyelamatkan anak-anak dengan belajar agama berbasis islami. Apalagi berada dipusat jantung Kota Padang masih ada satu kelurahan, satu RT bisa menjaga.

Memperbaiki etika anak-anak, dengan tujuan berakhlak mulia dengan hadirnya sekolah Tahfizd. Ini merupakan semangat bersama, dengan niat yang tulus.

"Semoga nanti Allah akan membantu kita dibukanya pintu-pintu rezeki melanjutkan pembangunan Tahfizd ini," harap Supardi.

Sedangkan Ustad Jel Fathullah selaku ketua pelaksana pembangunan mengatakan pembangunan rumah tahfizd ini akan dibangun tiga lantai dengan daya tampungnya sekitar 150 santri. Untuk lantai satu ditargetkan pembangunannnya selama tiga bulan. Untuk kepemimpinan rumah Tahfizd itu, akan dipimpin oleh Ustad Zerianto. 

"Saya sendiri bertindak sebagai ketua pembangunan. Bagi semua lapisan masyarakat yang ingin membatu mengirimkan uang untuk ke surga, ingin mendapatkan pahala dari lanjutan bacaan Al- Qura'an. Kita tanam hari ini uangnya diinvestasi untuk akhirat. Pahalanya akan menyenangkan mereka kiamat ," pinta Ustad Jel. (nov)