Gelar Aksi Bela Nabi, AMM Kutuk Presiden Macron dan Serukan Boikot Produk Prancis - MuraiNews | Informasi Dari Kita untuk Kita
arrow_upward
settings_brightness



PADANG, murainews.com -- Ratusan massa dari yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Minangkabau (AMM) dan berbagai ormas Islam Sekota Padang menggelar aksi unjuk rasa mengecam Presiden Prancis Emmanuel Macron yang yang dinilai telah melecehkan nabi Muhammad SAW.


Dalam aksinya, menurut pantauan murainews.com, massa yang berjumlah ratusan tersebut usai shalat Jumat di Masjid Raya Sumbar, mereka melakukan longmarch ke Kantor Gubernur Sumbar, Padang, pada Jumat (6/11/2020).


Para pendemo datang dengan membawa poster dan spanduk, menggunakan baju putih-putih meneriakkan ‘Ayo Bela Nabi’ sepanjang perjalanan menuju Kantor Gubernur Sumbar yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Minangkabau (AMM) Sumbar, FMI, HILMI, dan organisasi lainnya.




Koordinator Lapangan Aksi Bela Nabi Sanusi Aldi mengatakan Aksi ini dilakukan massa bentuk kekesalan kepada presiden Prancis Emmanuel Macron yang telah melecehkan nabi Muhammad yang menjadi panutan umat Islam dan mempropagandakan kebenciannya terhadap agama Islam.


Dalam aksi tersebut, ada 6 (enam) tuntutan yang disampaikannya yaitu, pertama, kepada ummat Islam seluruh dunia untul membaikot seluruh produk dan bisnis yang berasal dari Prancis sebagai bentuk protes atas tindakan dan sikap presiden Prancis Emmanuel Macron mengenai Nabi Muhammad SAW. Kedua, Meminta Pemerintah NKRI memberikan peringatan tegas dengan memutuskan hubungan diplomatik dengan Prancis sampai ada permohonan maaf dari presiden Prancis kepada Ummat Muslim sedunia. 


Ketiga, meminta dan memdukung kebijakan Negara-negara Organisasi Konfresi Islam (OKI) agar satu suara membaikot Prancis dalam hubungan Internasional sampai ada permohonan maaf dari Presiden Prancis kepada Ummat Muslim sedunia. Keempat meminta Uni Eropa dan PBB menekan Prancis untuk memperbaiki sikapnya yang bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi, persatuan dan perdamaian dunia.


Kemudian untuk tuntutan ke lima, menuntut kepada semua pihak untuk berkomitmen menjaga nilai-nilai luhur kemanusiaan, perdamaian dan keadilan seluruh dunia. Dan keenam, meminta kepada ummat Islam sedunia untuk terus menjaga kecintaan kepada Allah dan Rasullullah SAW dengan senantiasa Istiqomah beribadah, menjalankan sunnah Rasullullah SAW, senantiasa Ikhlas, terus berdaqwah dan bersungguh-sungguh berjihad menghidupkan agama Islam dalam segala aspek kehidupan.


Walaupun, depan Kantor Gubernur Sumbar sudah dipasang kawat berduri. Aksi ratusan massa dikawal oleh kepolisian. Terus menyuarakan pemboikotan produk Prancis. (nov)

Gelar Aksi Bela Nabi, AMM Kutuk Presiden Macron dan Serukan Boikot Produk Prancis

Friday, November 6, 2020 : 4:18:00 PM



PADANG, murainews.com -- Ratusan massa dari yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Minangkabau (AMM) dan berbagai ormas Islam Sekota Padang menggelar aksi unjuk rasa mengecam Presiden Prancis Emmanuel Macron yang yang dinilai telah melecehkan nabi Muhammad SAW.


Dalam aksinya, menurut pantauan murainews.com, massa yang berjumlah ratusan tersebut usai shalat Jumat di Masjid Raya Sumbar, mereka melakukan longmarch ke Kantor Gubernur Sumbar, Padang, pada Jumat (6/11/2020).


Para pendemo datang dengan membawa poster dan spanduk, menggunakan baju putih-putih meneriakkan ‘Ayo Bela Nabi’ sepanjang perjalanan menuju Kantor Gubernur Sumbar yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Minangkabau (AMM) Sumbar, FMI, HILMI, dan organisasi lainnya.




Koordinator Lapangan Aksi Bela Nabi Sanusi Aldi mengatakan Aksi ini dilakukan massa bentuk kekesalan kepada presiden Prancis Emmanuel Macron yang telah melecehkan nabi Muhammad yang menjadi panutan umat Islam dan mempropagandakan kebenciannya terhadap agama Islam.


Dalam aksi tersebut, ada 6 (enam) tuntutan yang disampaikannya yaitu, pertama, kepada ummat Islam seluruh dunia untul membaikot seluruh produk dan bisnis yang berasal dari Prancis sebagai bentuk protes atas tindakan dan sikap presiden Prancis Emmanuel Macron mengenai Nabi Muhammad SAW. Kedua, Meminta Pemerintah NKRI memberikan peringatan tegas dengan memutuskan hubungan diplomatik dengan Prancis sampai ada permohonan maaf dari presiden Prancis kepada Ummat Muslim sedunia. 


Ketiga, meminta dan memdukung kebijakan Negara-negara Organisasi Konfresi Islam (OKI) agar satu suara membaikot Prancis dalam hubungan Internasional sampai ada permohonan maaf dari Presiden Prancis kepada Ummat Muslim sedunia. Keempat meminta Uni Eropa dan PBB menekan Prancis untuk memperbaiki sikapnya yang bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi, persatuan dan perdamaian dunia.


Kemudian untuk tuntutan ke lima, menuntut kepada semua pihak untuk berkomitmen menjaga nilai-nilai luhur kemanusiaan, perdamaian dan keadilan seluruh dunia. Dan keenam, meminta kepada ummat Islam sedunia untuk terus menjaga kecintaan kepada Allah dan Rasullullah SAW dengan senantiasa Istiqomah beribadah, menjalankan sunnah Rasullullah SAW, senantiasa Ikhlas, terus berdaqwah dan bersungguh-sungguh berjihad menghidupkan agama Islam dalam segala aspek kehidupan.


Walaupun, depan Kantor Gubernur Sumbar sudah dipasang kawat berduri. Aksi ratusan massa dikawal oleh kepolisian. Terus menyuarakan pemboikotan produk Prancis. (nov)