Jadikan Sagu Komoditas Pangan Nusantara, Mentawai Siapkan Budi Daya Pertanian Sagu - MuraiNews | Informasi Dari Kita untuk Kita
arrow_upward
settings_brightness



MENTAWAI, murainews.com -- Sagu merupakan makanan pokok masyarakat Mentawai. Secara nasional, sagu juga makanan pokok bagi masyarakat Maluku, Papua, Makassar, dan banyak masyarakat daerah lainnya. 

Pada umumnya pengelolaan sari pati sagu di Indonesia masih secara tradisional, hanya beberapa daerah seperti Riau, Jambi dan Sumatera Selatan yang sudah mengelola pati sagu secara mekanis. 


Sagu juga dapat dijadikan komoditas ekspor selain untuk komsumsi. Masyarakat menghasilkan berbagai macam kuliner yang berasal dari sagu.




Bupati Kepulauan Mentawai, Yudas Sabaggalet mengatakan bahwa tanaman sagu di Mentawai merupakan salah satu kearifan lokal di Nusantara. 


"sejak dulu mentawai sudah mengelola sagu dan menjadikannya sebagai komoditi pangan sampai saat ini," ucap Bupati Yudas saat wawancara.(20/10)




"jangan dulu kita berbicara ekspor sagu, mentawai harus menjadikan dulu sagu ini sebagai komoditi ketahanan pangan di mentawai itu sendiri," ujar Yudas Sabaggalet kemudian. 




"sagu bukan hanya merupakan makanan pokok saja, tapi di mentawai selama ini bisa menjadi bermacam kuliner," ulasnya menambahkan keterangan. 


Pada tempat yang sama, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Kepulauan Mentawai, Naslindo Sirait menjabarkan bahwa Indonesia memiliki sekitar 1,2 juta hektar (50% dari total areal sagu dunia). Areal sagu Indonesia tersebar di 9 provinsi, termasuk di Mentawai, Sumatera Barat.


"pemanfaatan sagu memiliki peranan penting dalam peningkatan ketahanan pangan dan ekonomi masyarakat," ungkap Naslindo Sirait. 




"meskipun saat ini mentawai belum menjadi komoditi prioritas, tapi kita akan wujudkan itu, saya berharap semua pihak yang terkait juga ikut serta berperan dalam mewujudkan ini, seperti dinas pertanian, dinas PU, dan lainnya," ujarnya. 


"karena mutu sagu yang dihasilkan membutuhkan air yang bagus, lokasi tanam yang tepat, ini merupakan peran dinas PU dan pertanian," imbuh Naslindo.


Terkhir Kepala Bappeda menyampaikan bahwa sagu memiliki potensi paling besar untuk digunakan sebagai pengganti beras, hal ini kita jadikan persiapan dalam ketahanan pangan di Mentawai. (JJ)

Jadikan Sagu Komoditas Pangan Nusantara, Mentawai Siapkan Budi Daya Pertanian Sagu

Tuesday, October 20, 2020 : 1:32:00 PM



MENTAWAI, murainews.com -- Sagu merupakan makanan pokok masyarakat Mentawai. Secara nasional, sagu juga makanan pokok bagi masyarakat Maluku, Papua, Makassar, dan banyak masyarakat daerah lainnya. 

Pada umumnya pengelolaan sari pati sagu di Indonesia masih secara tradisional, hanya beberapa daerah seperti Riau, Jambi dan Sumatera Selatan yang sudah mengelola pati sagu secara mekanis. 


Sagu juga dapat dijadikan komoditas ekspor selain untuk komsumsi. Masyarakat menghasilkan berbagai macam kuliner yang berasal dari sagu.




Bupati Kepulauan Mentawai, Yudas Sabaggalet mengatakan bahwa tanaman sagu di Mentawai merupakan salah satu kearifan lokal di Nusantara. 


"sejak dulu mentawai sudah mengelola sagu dan menjadikannya sebagai komoditi pangan sampai saat ini," ucap Bupati Yudas saat wawancara.(20/10)




"jangan dulu kita berbicara ekspor sagu, mentawai harus menjadikan dulu sagu ini sebagai komoditi ketahanan pangan di mentawai itu sendiri," ujar Yudas Sabaggalet kemudian. 




"sagu bukan hanya merupakan makanan pokok saja, tapi di mentawai selama ini bisa menjadi bermacam kuliner," ulasnya menambahkan keterangan. 


Pada tempat yang sama, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Kepulauan Mentawai, Naslindo Sirait menjabarkan bahwa Indonesia memiliki sekitar 1,2 juta hektar (50% dari total areal sagu dunia). Areal sagu Indonesia tersebar di 9 provinsi, termasuk di Mentawai, Sumatera Barat.


"pemanfaatan sagu memiliki peranan penting dalam peningkatan ketahanan pangan dan ekonomi masyarakat," ungkap Naslindo Sirait. 




"meskipun saat ini mentawai belum menjadi komoditi prioritas, tapi kita akan wujudkan itu, saya berharap semua pihak yang terkait juga ikut serta berperan dalam mewujudkan ini, seperti dinas pertanian, dinas PU, dan lainnya," ujarnya. 


"karena mutu sagu yang dihasilkan membutuhkan air yang bagus, lokasi tanam yang tepat, ini merupakan peran dinas PU dan pertanian," imbuh Naslindo.


Terkhir Kepala Bappeda menyampaikan bahwa sagu memiliki potensi paling besar untuk digunakan sebagai pengganti beras, hal ini kita jadikan persiapan dalam ketahanan pangan di Mentawai. (JJ)