Kasus Covid-19 Bertambah, Sumbar Berpeluang Perpanjang PSBB - MuraiNews | Informasi Dari Kita untuk Kita
arrow_upward
settings_brightness


PADANG, murainews.com -- Sejumlah kasus positif Covid-19 di Sumatera Barat terus  bertambah, membuat pemerintah Provinsi berencana memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Untuk itu Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno melakukan Rapat Terbatas (Ratas) bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dengan Covid-19 dan rencana perpanjang PSBB di ruang kerja gubernur, Senin (4/5/2020).

Irwan Prayitno mengatakan, seluruh Bupati dan Walikota di Sumbar semuanya berkeinginan untuk diperpanjang PSBB tahap kedua, Pemprov hanya tinggal menyetujui untuk menentukan tanggalnya, apakah sampai tanggal 22 atau hingga 29 Mei 2020.

"Besok Selasa (5/5) kita lakukan rapat bersama Bupati dan Walikota se Sumbar melalui Vidcon untuk menyepakati sampai kapan PSBB ditetapkan," ucap Irwan Prayitno.

Ada beberapa hal menjadi perkembangan cukup menarik, dalam peningkatan dan ada juga yang menurun. Diantara 19 kabupaten kota, ada 5 (lima) daerah tetap masih negatif diantaranya, Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten 50 kota, Kabupaten Sijunjung, Kota Solok dan Kota Sawahlunto.

"Kalau kita perpanjang PSBB ini, maka kita tinggal penyembuhan dari 14 daerah tersebut, ini merupakan hasil trackingnya mulai bagus,  Pasaman Timur sudah mulai membaik, termasuk juga Kota Bukittinggi kemarin sempat urutan kedua tertinggi covid-19 yang positif, sejak diberlakukan PSBB sekarang sudah negatif," ungkapnya.

Dari lima kota kabupaten tersebut, ada hasil tes ulang dengan metode polemik hasilnya negatif, diantaranya yang paling aman adalah Solok Selatan, apakah Solsel mau lepas dari PSBB atau tidak, besok akan diputuskan lewat rapat Vidcon dengan kabupaten Kota.

Hal itu diketahui dari metode pool test yang dikembangkan laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand) yang dipimpin oleh dr. Andani. Cara kerjanya dengan memeriksa Mukus (cairan dari pangkal hidung/dekat tenggorokan) 100 spesimen secara random.

"Solok Selatan sebetulnya sudah daerah amam, dari ODP, OTG termasuk pendatang sudah ditesting juga dengan pendekatan metode pool test," ujarnya.

Irwan Prayitno juga menjelaskan, perbedaan PSBB kedua ini, Pemprov Sumbar memberikan peluang kepada Kabupaten dan Kota yang aman atau tidak terjadi penularan Covid-19 untuk melaksanakan sholat berjemaah termasuk sholat Jum'at.

"Untuk melakukan sholat berjemaah diperbolehkan, asalkan daerahnya dipastikan tidak terjangkit virus corona, sesuai maklumat MUI," terang gubernur.

Daerah-daerah yang dipastikan dipastikan negatif harus ada pernyataan dari Dinaskes provinsi Sumbar setelah diuji swab dengan catatan tidak ada lagi orang lain masuk ke daerah tersebut. (nov)

Kasus Covid-19 Bertambah, Sumbar Berpeluang Perpanjang PSBB

Monday, May 4, 2020 : 9:08:00 PM


PADANG, murainews.com -- Sejumlah kasus positif Covid-19 di Sumatera Barat terus  bertambah, membuat pemerintah Provinsi berencana memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Untuk itu Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno melakukan Rapat Terbatas (Ratas) bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dengan Covid-19 dan rencana perpanjang PSBB di ruang kerja gubernur, Senin (4/5/2020).

Irwan Prayitno mengatakan, seluruh Bupati dan Walikota di Sumbar semuanya berkeinginan untuk diperpanjang PSBB tahap kedua, Pemprov hanya tinggal menyetujui untuk menentukan tanggalnya, apakah sampai tanggal 22 atau hingga 29 Mei 2020.

"Besok Selasa (5/5) kita lakukan rapat bersama Bupati dan Walikota se Sumbar melalui Vidcon untuk menyepakati sampai kapan PSBB ditetapkan," ucap Irwan Prayitno.

Ada beberapa hal menjadi perkembangan cukup menarik, dalam peningkatan dan ada juga yang menurun. Diantara 19 kabupaten kota, ada 5 (lima) daerah tetap masih negatif diantaranya, Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten 50 kota, Kabupaten Sijunjung, Kota Solok dan Kota Sawahlunto.

"Kalau kita perpanjang PSBB ini, maka kita tinggal penyembuhan dari 14 daerah tersebut, ini merupakan hasil trackingnya mulai bagus,  Pasaman Timur sudah mulai membaik, termasuk juga Kota Bukittinggi kemarin sempat urutan kedua tertinggi covid-19 yang positif, sejak diberlakukan PSBB sekarang sudah negatif," ungkapnya.

Dari lima kota kabupaten tersebut, ada hasil tes ulang dengan metode polemik hasilnya negatif, diantaranya yang paling aman adalah Solok Selatan, apakah Solsel mau lepas dari PSBB atau tidak, besok akan diputuskan lewat rapat Vidcon dengan kabupaten Kota.

Hal itu diketahui dari metode pool test yang dikembangkan laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand) yang dipimpin oleh dr. Andani. Cara kerjanya dengan memeriksa Mukus (cairan dari pangkal hidung/dekat tenggorokan) 100 spesimen secara random.

"Solok Selatan sebetulnya sudah daerah amam, dari ODP, OTG termasuk pendatang sudah ditesting juga dengan pendekatan metode pool test," ujarnya.

Irwan Prayitno juga menjelaskan, perbedaan PSBB kedua ini, Pemprov Sumbar memberikan peluang kepada Kabupaten dan Kota yang aman atau tidak terjadi penularan Covid-19 untuk melaksanakan sholat berjemaah termasuk sholat Jum'at.

"Untuk melakukan sholat berjemaah diperbolehkan, asalkan daerahnya dipastikan tidak terjangkit virus corona, sesuai maklumat MUI," terang gubernur.

Daerah-daerah yang dipastikan dipastikan negatif harus ada pernyataan dari Dinaskes provinsi Sumbar setelah diuji swab dengan catatan tidak ada lagi orang lain masuk ke daerah tersebut. (nov)