Gubernur se Sumatera Bahas Inflansi Daerah, Irwan Prayitno Pastikan Pasokan Pangan Sumbar Cukup - MuraiNews | Informasi Dari Kita untuk Kita
arrow_upward
settings_brightness

PADANG, murainews.com -- Pemerintah Provinsi Sumatera Barat memastikan bahwa pasokan pangan di daerah itu mencukupi dalam menghadapi bulan Ramadan dan juga menjalani masa-masa wabah Covid-19 ini.

Hal itu disampaikan oleh Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno saat video conference (vidcon) bersama Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, Gubernur Aceh Nova Iriansyah, Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution, Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman dan Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru dan beberapa pejabat terkait dalam pemerintah Provinsi se Sumatera.

Vidcon ini diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI) se Sumatera mengangkat thema Kerjasama antar daerah dalam rangka pengendalian inflasi daerah, sesuai dengan perkembangan, prospek, dan isu terkini dalam upaya pengendalian inflansi di Sumatera di ruang kerja gubernur Sumbar, Rabu (22/4/2020).

"Saat ini kesediaan pasokan bahan pangan di Sumbar masih mencukupi kebutuhan masyarakat. Persedian bahan pangan Bulog cukup untuk 4-5 bulan ke depan," ucapnya.

Dibuktikan dengan rincian stok beras 8.800 ton (dalam proses pengadaan 4.000 ton), gula pasir 350 ton, daging beku 10 ton, minyak goreng 4.000 liter, dan tepung terigu 18 ton. Adanya ketersedian pangan itu, karena saat ini Sumatera Barat memasuki masa panen, dengan perkiraan bulan depan.


"Jadi akan ada panen bawang putih dengan luas lahan 150 hektare. Rata-rata produktivitas bawang putih sebanyak 10 ton per hektar. Diperkirakan akan surplus pasokan bawang putih sebanyak 1.500 ton," jelasnya.

Selain itu juga ada panen beras, bawang merah dan cabai merah, dengan rincian untuk beras bulan Mei sebanyak 271.377 ton dan Juni 214.699 ton. Sementara panen bawang merah di bulan Mei sebanyak 12.896 ton dan bulan Juni 10.000 ton. Untuk cabai merah diperkirakan panen bulan Mei sebanyak 66.000 ton dan bulan Juni sebanyak 75.000 ton.

Menurutnya, berdasarkan data produksi dan konsumsi bahan pangan di Sumatera Barat cenderung surplus pasokan. Sehingga Sumatera Barat banyak berperan sebagai daerah pemasok bagi wilayah lain di kawasan Sumatera, maupun wilayah pulau Jawa.

“Untuk sementara komoditas yang cenderung defisit adalah bawang putih dan gula,” ungkapnya.

Sementara Tim Pengendalian Inflansi Daerah (TPID) Sumatera Barat akan melaksanakan upaya pengendalian inflasi dengan penjualan bahan pangan oleh Toko Tani Indonesia Center (TTIC) Sumatera Barat, melalui media pemasaran online (gojek).

Hal ini dilakukan dalam rangka memastikan ketersediaan pasokan dan menjaga kestabilan harga pangan di tengah risiko kenaikan harga tinggi akibat penyebaran wabah Covid-19. (nov)

Gubernur se Sumatera Bahas Inflansi Daerah, Irwan Prayitno Pastikan Pasokan Pangan Sumbar Cukup

Wednesday, April 22, 2020 : 11:00:00 PM

PADANG, murainews.com -- Pemerintah Provinsi Sumatera Barat memastikan bahwa pasokan pangan di daerah itu mencukupi dalam menghadapi bulan Ramadan dan juga menjalani masa-masa wabah Covid-19 ini.

Hal itu disampaikan oleh Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno saat video conference (vidcon) bersama Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, Gubernur Aceh Nova Iriansyah, Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution, Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman dan Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru dan beberapa pejabat terkait dalam pemerintah Provinsi se Sumatera.

Vidcon ini diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI) se Sumatera mengangkat thema Kerjasama antar daerah dalam rangka pengendalian inflasi daerah, sesuai dengan perkembangan, prospek, dan isu terkini dalam upaya pengendalian inflansi di Sumatera di ruang kerja gubernur Sumbar, Rabu (22/4/2020).

"Saat ini kesediaan pasokan bahan pangan di Sumbar masih mencukupi kebutuhan masyarakat. Persedian bahan pangan Bulog cukup untuk 4-5 bulan ke depan," ucapnya.

Dibuktikan dengan rincian stok beras 8.800 ton (dalam proses pengadaan 4.000 ton), gula pasir 350 ton, daging beku 10 ton, minyak goreng 4.000 liter, dan tepung terigu 18 ton. Adanya ketersedian pangan itu, karena saat ini Sumatera Barat memasuki masa panen, dengan perkiraan bulan depan.


"Jadi akan ada panen bawang putih dengan luas lahan 150 hektare. Rata-rata produktivitas bawang putih sebanyak 10 ton per hektar. Diperkirakan akan surplus pasokan bawang putih sebanyak 1.500 ton," jelasnya.

Selain itu juga ada panen beras, bawang merah dan cabai merah, dengan rincian untuk beras bulan Mei sebanyak 271.377 ton dan Juni 214.699 ton. Sementara panen bawang merah di bulan Mei sebanyak 12.896 ton dan bulan Juni 10.000 ton. Untuk cabai merah diperkirakan panen bulan Mei sebanyak 66.000 ton dan bulan Juni sebanyak 75.000 ton.

Menurutnya, berdasarkan data produksi dan konsumsi bahan pangan di Sumatera Barat cenderung surplus pasokan. Sehingga Sumatera Barat banyak berperan sebagai daerah pemasok bagi wilayah lain di kawasan Sumatera, maupun wilayah pulau Jawa.

“Untuk sementara komoditas yang cenderung defisit adalah bawang putih dan gula,” ungkapnya.

Sementara Tim Pengendalian Inflansi Daerah (TPID) Sumatera Barat akan melaksanakan upaya pengendalian inflasi dengan penjualan bahan pangan oleh Toko Tani Indonesia Center (TTIC) Sumatera Barat, melalui media pemasaran online (gojek).

Hal ini dilakukan dalam rangka memastikan ketersediaan pasokan dan menjaga kestabilan harga pangan di tengah risiko kenaikan harga tinggi akibat penyebaran wabah Covid-19. (nov)