Wagub Sumbar: "Masyarakat Jangan Terperdaya dengan Politik Uang" - MuraiNews | Informasi Dari Kita untuk Kita
arrow_upward
settings_brightness


PARIAMAN, murainews.com -- Sebentar lagi Sumatera Barat akan menyelenggarakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020, ada 13 Kabupaten dan Kota serta Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur.

Menghadapi gelaran Pilkada Serentak 2020 tersebut Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Sumbar menggelar Dialog Politik Bersama Pimpinan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) dan Tokoh Masyarakat Perempuan di Hotel Al-Madinah Syariah Kota Pariaman, Kamis (5/03/2020).

Dialog tersebut dibuka secara resmi oleh Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit, dihadiri oleh Kepala Kesbangpol Sumbar Nazwir dan diikuti pimpinan ormas dan tokoh masyarakat perempuan se Kota Pariaman.


Wagub Sumbar inginkan semua elemen masyarakat Sumbar harus menjadi pemilih yang rasional dan cerdas, karena pemilihan adalah bagian yang tidak kalah penting dari upaya menciptakan pemilu yang berintegritas.

Termasuk kaum perempuan harus mempunyai kesadaran untuk menggunakan hak suaranya dalam pemilu, pemilih benar-benar bisa menilai program yang realistis, mampu menolak politik uang serta aktif berpartisipasi dalam melaporkan kecurangan yang terjadi dalam setiap tahapan pemilu.

"Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu upaya secara terus menerus untuk melakukan pendewasaan berdemokrasi melalui pendidikan politik. Upaya tersebut tidak hanya melalui peran partai politik saja, tetapi juga melalui peran pimpinan ormas dan tokoh masyarakat khususnya kaum perempuan," kata Nasrul Abit.

Wagub Sumbar berharap masyarakat bisa memilih kepala daerah sesuai dengan hati nurani bukan hanya karena paksaan dan mampu menolak politik uang serta aktif berpartisipasi dalam melaporkan kecurangan yang terjadi dalam setiap tahapan pemilu.

"Carilah Pemimpin yang benar-benar memperjuangkan kepentingan dan kebutuhan rakyatnya, bisa mengangkat daerahnya lebih unggul dalam segala bidang untuk mensejahterakan masyarakatnya," jelasnya.


Persoalan beda pilihan adalah sebuah kewajaran dalam berdemokrasi dan harus saling menghargai satu sama lain, yang perlu diwaspadai yakni ketika perbedaan sudah menjadi senjata untuk saling memecah belah akan menimbulkan konflik struktural yang berkepanjangan.

"Siapapun yang akan menjadi pemimpin nantinya, masyarakat harus ikhlas dan mendukung semua program visi dan misinya," ucap Nasrul Abit.

Oleh karena itu, Wagub Nasrul Abit ajak masyarakat berkomitmen menyamakan persepsi, menciptakan stabilitas politik yang kondusif, menciptakan rasa aman bagi masyarakat dalam melakukan pemilihan.


"Semoga kegiatan ini dapat mengantarkan daerah kita kepada tatanan kehidupan yang ideal dan dinamis, serta meningkatkan pemahaman dan pengetahuan mengenai demokrasi terutama bagi pimpinan ormas dan tokoh masyarakat di Kab. Padang Pariaman," tutup Nasrul Abit. (nov)

Wagub Sumbar: "Masyarakat Jangan Terperdaya dengan Politik Uang"

Thursday, March 5, 2020 : 5:39:00 PM


PARIAMAN, murainews.com -- Sebentar lagi Sumatera Barat akan menyelenggarakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020, ada 13 Kabupaten dan Kota serta Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur.

Menghadapi gelaran Pilkada Serentak 2020 tersebut Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Sumbar menggelar Dialog Politik Bersama Pimpinan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) dan Tokoh Masyarakat Perempuan di Hotel Al-Madinah Syariah Kota Pariaman, Kamis (5/03/2020).

Dialog tersebut dibuka secara resmi oleh Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit, dihadiri oleh Kepala Kesbangpol Sumbar Nazwir dan diikuti pimpinan ormas dan tokoh masyarakat perempuan se Kota Pariaman.


Wagub Sumbar inginkan semua elemen masyarakat Sumbar harus menjadi pemilih yang rasional dan cerdas, karena pemilihan adalah bagian yang tidak kalah penting dari upaya menciptakan pemilu yang berintegritas.

Termasuk kaum perempuan harus mempunyai kesadaran untuk menggunakan hak suaranya dalam pemilu, pemilih benar-benar bisa menilai program yang realistis, mampu menolak politik uang serta aktif berpartisipasi dalam melaporkan kecurangan yang terjadi dalam setiap tahapan pemilu.

"Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu upaya secara terus menerus untuk melakukan pendewasaan berdemokrasi melalui pendidikan politik. Upaya tersebut tidak hanya melalui peran partai politik saja, tetapi juga melalui peran pimpinan ormas dan tokoh masyarakat khususnya kaum perempuan," kata Nasrul Abit.

Wagub Sumbar berharap masyarakat bisa memilih kepala daerah sesuai dengan hati nurani bukan hanya karena paksaan dan mampu menolak politik uang serta aktif berpartisipasi dalam melaporkan kecurangan yang terjadi dalam setiap tahapan pemilu.

"Carilah Pemimpin yang benar-benar memperjuangkan kepentingan dan kebutuhan rakyatnya, bisa mengangkat daerahnya lebih unggul dalam segala bidang untuk mensejahterakan masyarakatnya," jelasnya.


Persoalan beda pilihan adalah sebuah kewajaran dalam berdemokrasi dan harus saling menghargai satu sama lain, yang perlu diwaspadai yakni ketika perbedaan sudah menjadi senjata untuk saling memecah belah akan menimbulkan konflik struktural yang berkepanjangan.

"Siapapun yang akan menjadi pemimpin nantinya, masyarakat harus ikhlas dan mendukung semua program visi dan misinya," ucap Nasrul Abit.

Oleh karena itu, Wagub Nasrul Abit ajak masyarakat berkomitmen menyamakan persepsi, menciptakan stabilitas politik yang kondusif, menciptakan rasa aman bagi masyarakat dalam melakukan pemilihan.


"Semoga kegiatan ini dapat mengantarkan daerah kita kepada tatanan kehidupan yang ideal dan dinamis, serta meningkatkan pemahaman dan pengetahuan mengenai demokrasi terutama bagi pimpinan ormas dan tokoh masyarakat di Kab. Padang Pariaman," tutup Nasrul Abit. (nov)