PADANG, murainews.com -- Sumatera Barat (Sumbar) terus meningkatkan kewaspadaannya tetap terhadap Virus Corona. Termasuk meminta rumah sakit di daerah menyiapkan ruang isolasi.
Hal ini guna mengantisipasi apabila dua rumah sakit rujukan, yakni RSUP M. Djamil Padang dan RSUD Achmad Mucktar Bukittinggi. Sebagai menopang beban dari kedua rumah sakit tersebut. Semua ini dilakukan semata sebagai langkah antisipasi.
Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno mengungkapkan hal itu ketika membuka Rapat Koordinasi percepatan penanganan corona virus disease 2019 (Covid-19) di Sumatera Barat, Senin (23/3/2020) di Auditorium Gubernuran.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan terkait pasien PDP yang berada ke dua rumah sakit tersebut masih menunggu hasil laboratorium pemeriksaan swab tenggorokan dan hidung dari pusat.
"Jadi kita masih menunggu spesimen dari Laboratorium Litbangkes Kementerian Kesehatan untuk mendiagnosa bagaimana hasilnya. Karena sifatnya nasional kita tunggu antrian," ungkap gubernur Irwan Prayitno.
Sementara untuk empat pasien yang dirawat di ruang isolasi RSUP DR. M. Djamil Padang dan RS Ahmad Mochtar Bukittinggi. Mengumumkan hasil uji swap hidung dan tenggorokan (spesimen) terhadap . Dari empat spesimen yang dikirim, semuanya negatif Covid-19. Mereka hanya mengalami pneumonia biasa dan sudah ada riwayat penyakit penyerta sebelumnya.
Sekalipun kini petugas medis di Sumbar tengah berupaya keras menekan penyebaran virus. Sampai saat ini, Sumbar belum ada pasien yang positif Covid-19.
Saat ini Sumbar memiliki laboratorium pemeriksaan khusus corona setelah Kemenkes RI mengeluarkan izin untuk memiliki laboratorium Biomedik, untuk infeksi ini bisa untuk pemeriksaan rutin, salah satunya menyangkut virus corona.
"Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand) Padang sudah punya alat PCR untuk pemeriksaan vitus corona ini. Saat ini menunggu reagen dari pusat, mudah-mudahan besok sudah sampai ke Unand," ucap Irwan.
"Jadi kita tidak lagi uji sampel ke laboratorium Kementerian Kesehatan RI. Hasil uji sampel yang dites di laboratorium ini nantinya bisa hasilnya keluar dalam sehari. Keakuratannya harus lebih menjamin, jangan sampai kita salah dianogsa," imbuhnya.
Selanjutnya gubernur Sumbar mengatakan, adanya laboratorium Unand telah dibolehkan untuk mengdianogsa oleh Kementerian Kesehatan. Adanya laboratorium ini merupakan kemajuan luar biasa bagi Sumbar untuk bertindak melakukan pemeriksaan.
"Nantinya semua yang ODP-ODP kita periksa. Ketika ketahuan positif langsung kita isolasi sebagai PDP ," ujar Irwan.
Menurutnya saat ini banyak kebutuhan yang mendesak seperti alat pelindung diri (APD) dan penyanitasi tangan atau hand sanitizer khususnya bagi para petugas medis yang menangani pasien-pasien virus corona.
Hal ini juga demi mengingat kondisi di berbagai rumah sakit, terutama RS M. Djamil dan RS. Achmad Muchtar yang pasien ODP dan PDP-nya sudah melimpah.
"Alhamdulillah tadi pagi sudah datang, mudah-mudahan bisa kita gunakan segera, agar Covid-19 tidak menyebar di wilayah Sumbar," kata Irwan Prayitno dengan semangat.
Ruang isolasi di rumah sakit yang ditunjuk sebagai rujukan pasien terindikasi virus corona Covid-19 sudah bertambah yang semula hanya ada di RSUP M Djamil Padang dan RSUD. Achmad Muchtar Bukittinggi, sekarang sudah ada di rumah sakit Unand.
Untuk rumah sakit daerah juga sudah mempersiapkan tempat ruang isolasi. Ruang isolasi harus ada kamar mandinya dan WC nya yang sesuai dengan protap.
"Untuk ruang isolasi RSUP M. Djamil sekarang sudah ada 17 ruangan, RSUD. Achmad Muchtar 9 ruangan, dan Unand ada 23 ruangan, yang saat ini dalam pembangunan kamar mandinya. Diperkirakan dalam tiga hari kedepan sudah selesai," jelasnya. (nov)