"Allahuakbar .. Sholat Jum'at Dilarang, Ingatkan Dosa-Dosa Masa Lalu" - MuraiNews | Informasi Dari Kita untuk Kita
arrow_upward


Jum'at 27 Maret 2020
Penulis Novear Amin Ario

PADANG, murainews.com -- Sedih memang, timbul rasa takut sejak hari ini Jum'at (27/3/2020) merupakan pekan pertama shalat Jumat ditiadakan di Padang, hingga 14 hari kedepan. Semua ini untuk memutus rantai merebaknya corona virus (Covid-19), sholat berjemaah ke masjid disetop. Apakah ini suatu pertanda akhir zaman?.

Timbul dalam pikiran apakah Allah sudah mulai murka hingga memberikan azab pada manusia yang hidup di dunia ini. Dengan menciptakan virus corona sebagai pelajaran bagi manusia untuk kembali menginggat-Nya.

"Allahuakbar, ketakutan ini membuat saya menangis tersedu-sedu, ingat akan dosa-dosa yang pernah dilakukan masa lalu. Dengan sekuat hati saya ber Istighfar. Astaghfirullah...  meminta maaf dan keampunan kepada Allah".

Teringat orangtua, keluarga dan saudara kembali pecahkan suasana, tangisan kembali keluar. Sholat dhuzur pun dilaksanakan di rumah.

Hampir seluruh dunia terhimbas virus corona, ribuan orang telah meninggal akibat Covid-19 ini. Bahkan bisa meruntuhkan perekonomian negara.

Di Sumatera Barat yang terkenal dengan filosofinya Adat Basandi Syarak dan Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK) yang selalu ditanamkan masyarakat Minangkabau. Kali ini sholat Jum'at dilarang berjemaah, diganti dengan sholat dzuhur di rumah.

Termasuk di seluruh Indonesia, tidak ada yang sholat Jum'at di masjid-masjid, dengan alasan untuk menekan merebaknya corona virus, sholat berjemaah ke masjid disetop sementara.

Keputusan meniadakan shalat jumat berdasarkan ketetapan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 14 tahun 2020 tentang risiko tinggi dan sangat tinggi Covid-19 yang membolehkan mengganti shalat Jum'at dengan dzuhur. Termasuk tidak mengikuti shalat berjamaah di masjid, mushala dan surau.

Dalam keadaan drarut seperti diperbolehkan untuk mengantisipasi penularan virus corona atau covid-19.

Para muazin diimbau untuk tetap mengumandangkan azan setiap masuk waktu sholat lima waktu, dengan menambah imbauan agar salat di rumah. "Di akhir azan silahkan ditambahkan kata shollu fi buyutikum" Selain itu setiap selesai sholat fardu membaca Doa Qunut Nadzillah.

“Apabila engkau selesai mengucapkan Asyhadu alla ilaha illahah, asyahudu anna Muhammada Rasulullah, maka janganlah engkau ucapkan Hayya ‘alash shalah, tetap ucapkanlah shallu fii buyutikum. Salatlah di rumah kalian” (HR. Bukhari)

Terlihat jalanan sepi dan masjid-masjid hanya mengumandangkan azan tanpa ada jemaah. Ada perasaan sedih dan takut, Jum'at terasa hening tanpa khutbah.

Suara azan seakan-akan memecahkan langit ditengah teriknya panas matahari. Berharap Allah SWT memberikan ampunan pada hambaNya dan memusnahkan virus corona di muka bumi ini.

"Allahuakbar .. Sholat Jum'at Dilarang, Ingatkan Dosa-Dosa Masa Lalu"

Saturday, March 28, 2020 : 2:12:00 AM


Jum'at 27 Maret 2020
Penulis Novear Amin Ario

PADANG, murainews.com -- Sedih memang, timbul rasa takut sejak hari ini Jum'at (27/3/2020) merupakan pekan pertama shalat Jumat ditiadakan di Padang, hingga 14 hari kedepan. Semua ini untuk memutus rantai merebaknya corona virus (Covid-19), sholat berjemaah ke masjid disetop. Apakah ini suatu pertanda akhir zaman?.

Timbul dalam pikiran apakah Allah sudah mulai murka hingga memberikan azab pada manusia yang hidup di dunia ini. Dengan menciptakan virus corona sebagai pelajaran bagi manusia untuk kembali menginggat-Nya.

"Allahuakbar, ketakutan ini membuat saya menangis tersedu-sedu, ingat akan dosa-dosa yang pernah dilakukan masa lalu. Dengan sekuat hati saya ber Istighfar. Astaghfirullah...  meminta maaf dan keampunan kepada Allah".

Teringat orangtua, keluarga dan saudara kembali pecahkan suasana, tangisan kembali keluar. Sholat dhuzur pun dilaksanakan di rumah.

Hampir seluruh dunia terhimbas virus corona, ribuan orang telah meninggal akibat Covid-19 ini. Bahkan bisa meruntuhkan perekonomian negara.

Di Sumatera Barat yang terkenal dengan filosofinya Adat Basandi Syarak dan Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK) yang selalu ditanamkan masyarakat Minangkabau. Kali ini sholat Jum'at dilarang berjemaah, diganti dengan sholat dzuhur di rumah.

Termasuk di seluruh Indonesia, tidak ada yang sholat Jum'at di masjid-masjid, dengan alasan untuk menekan merebaknya corona virus, sholat berjemaah ke masjid disetop sementara.

Keputusan meniadakan shalat jumat berdasarkan ketetapan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 14 tahun 2020 tentang risiko tinggi dan sangat tinggi Covid-19 yang membolehkan mengganti shalat Jum'at dengan dzuhur. Termasuk tidak mengikuti shalat berjamaah di masjid, mushala dan surau.

Dalam keadaan drarut seperti diperbolehkan untuk mengantisipasi penularan virus corona atau covid-19.

Para muazin diimbau untuk tetap mengumandangkan azan setiap masuk waktu sholat lima waktu, dengan menambah imbauan agar salat di rumah. "Di akhir azan silahkan ditambahkan kata shollu fi buyutikum" Selain itu setiap selesai sholat fardu membaca Doa Qunut Nadzillah.

“Apabila engkau selesai mengucapkan Asyhadu alla ilaha illahah, asyahudu anna Muhammada Rasulullah, maka janganlah engkau ucapkan Hayya ‘alash shalah, tetap ucapkanlah shallu fii buyutikum. Salatlah di rumah kalian” (HR. Bukhari)

Terlihat jalanan sepi dan masjid-masjid hanya mengumandangkan azan tanpa ada jemaah. Ada perasaan sedih dan takut, Jum'at terasa hening tanpa khutbah.

Suara azan seakan-akan memecahkan langit ditengah teriknya panas matahari. Berharap Allah SWT memberikan ampunan pada hambaNya dan memusnahkan virus corona di muka bumi ini.