PADANG, murainews.com -- Rapat Koordinasi Kelitbangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020 diselenggarakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sumatera Barat dengan tema "Sinergitas Hasil Kelitbangan Terhadap Implementasi Percepatan Pembangunan Daerah" di Hotel Mercure, Selasa (25/2/2020).
Riset atau penelitian merupakan suatu keniscayaan untuk menjadi suatu daerah maju, menyadari bahwa teknologi yang dihasilkan oleh para penelitinya harus mampu dimanfaatkan oleh masyakat sehingga meningkatkan daya saing ekonomi baik secara nasional maupun di daerah
"Perlu disadari bahwa di era otonomi ini daerah memegang peranan penting dalam merumuskan kebijakan pembangunan, untuk itu segenap potensi dan pelaku Kelitbangan melalui ilmu pengetahuan dan teknologi yang dihasilkannya perlu untuk diarahkan secara efektif dan efesien," kata Gubernur saat memberikan sambutan Rakor Kelitbangan (25/2/).
Hal ini menurutnya berguna membantu pemerintah daerah dalam merumuskan kebijakannya agar lebih bermakna sesuai dengan prioritas dan kepentingan daerah dalam perencanaan serta memperkuat jejaring informasi, dan kerja sama penelitian dengan perguruan tinggi, maupun lembaga lainnya, guna percepatan pembangunan daerah.
"Agar hasil penelitian tersebut dapat terinformasikan, salah satu cara melalui e-riset yakni sistem aplikasi himpunan hasil penelitian dari berbagai sumber Perguruan Tinggi dan Lembaga Litbang di Sumatera Barat dalam sebuah sistem elektronik," jelas Irwan Prayitno.
Melalui web eriset.sumbarprov.go.id yang akan di link kan dengan web perguruan tinggi yang menangani hasil-hasil penelitian, agar masyarakat bisa memantau kebijakan dari pemerintah berdasarkan kajian penelitian.
Selanjutnya gubernur Sumbar menyampaikan dalam Rakor ini diharapkan dapat menghasilkan berbagai kemajuan di Sumbar, seperti yang pertama, memajukan dan meningkatkan kualitas Pendidikan, Penelitian, Pengembangan, Pengkajian dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang menghasilkan Invensi dan Inovasi. Kedua, meningkatkan intensitas dan kualitas interaksi, kemitraan, sinergi antar unsur Pemangku Kepentingan Ilmu Pengetahuan dan T'eknologi.
Selanjutnya untuk ketiga, meningkatkan pemanfaatan Ilmu Pengelahuan dan Teknologi untuk pembangunan nasional berkelanjutan, kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat, dan keempat, Meningkatkan kemandirian, daya saing bangsa, dan daya tarik bangsa dalam rangka memajukan peradaban bangsa melalui pergaulan internasional.
Terinformasikannya hasil kelitbangan dalam hal ini penelitian, pengkajian dan penerapan Iptek oleh stakeholder, gubernur berharap pembangunan daerah akan terwujud. (nov)
www.murainews.com