Usai Shalat Dzuhur di Masjid Raya Gubernur Sumbar Peluk Turis China - MuraiNews | Informasi Dari Kita untuk Kita
arrow_upward


PADANG, murainews.com -- Suatu kebetulan tanpa disengaja Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno bertemu dengan turis China di Masjid Raya, Khatib Sulaiman, Padang, Rabu (29/1/2020) saat akan melaksanakan sholat Dzuhur.

Mereka terlihat sedang melaksanakan sholat sunat di Masjid Raya kebanggaan orang Minangkabau itu. Ada juga yang sedang berzikir dan ada juga yang sedang mengaji sambil memegang Alqur'an kecil.

Awalnya Gubernur Irwan Prayitno agak ragu, namun setelah ditemui, sebanyak 15 turis China yang memeluk agama Islam ikut sholat Dzuhur di Masjid Raya.


Mereka yang datang ke Sumbar, begitu rindu ingin mendengarkan azan. Pasalnya di negeri Kunming China, umat Muslim tak pernah dengar kumandang azan.

Begitu waktu sholat Dzuhur masuk, terdengar kumandang azan yang begitu merdu didengarkannya. Bagi mereka suatu rahmat bisa mendengarkan azan. Terlihat jemaah turis China perempuan saling berpelukan menangis dan bersyukur bisa mendengarkan kumandang azan.

Mendengar azan dan sholat berjamaah bagi mereka di negerinya, tak mungkin bisa dilakukan. Entah rahmat apa yang diberikan Allah SWT kepada mereka. Mereka dengan anak-anaknya menunaikan sholat Dzuhur dengan khusuk.

Usai sholat Dzuhur Irwan Prayitno pun mendekati tak ada keraguan sedikitpun dari untuk bersalaman, kontak fisik seraya memeluk anak-anaknya yang juga ikut dalam rombongan. Yang terjadi adalah Ukuwwah Islamiyah antar pemeluk Islam.


"Pertemuan ini tak disengaja, kita umat Islam adalah saudara. Jadi tidak sedikitpun saya ada keraguan akan virus Corona, karena diawal pertemuan waktu penyambutan di BIM mungkin saat itu saya sudah terkena virus Corona," ucapnya.

Disaat memeluk anak-anaknya, tangis haru merekapun pecah saat, tak terasa gubernur ikut menangis bersama. Mereka minta maaf, merasa mengusik kenyamanan masyarakat Sumbar. Mereka maklum kekhawatiran sebagian masyarakat sumbar akan bahaya virus corona yang berasal dari negara mereka. Kedatangan mereka yang telah direncanakan berbulan-bulan yang lalu, harus melewati ujian yang berat karena adanya musibah merebaknya virus itu.

Mereka rindu dengan azan, mereka rindu ingin sholat berjamaah ke tempat saudara Muslimnya di Sumbar yang terkenal dengan kesantunan dan akhlaknya Islami. Namun sesampainya di sumbar, ada yang menolak kehadiran mereka. Ada yang menghina mereka.

Mereka resah dan menangis, salah kami apa? Bukankah sesama Muslim itu bersaudara?

Saya melihat, dada Gubernur Irwan Prayitno sesak dan ada gumpalan air disudut matanya..

Pada kesempatan itu, Irwan Prayitno pun minta maaf atas sambutan yang kurang baik. Karena memang, momennya yang tidak pas, ketika Wuhan, sebuah daerah di China terserang virus Corona yang disebut mematikan itu.

"Eee ... justru mereka yang minta maaf ke kita, telah merepotkan dan meresahkan masyarakat Sumbar," ujar Irwan Prayitno.

Dalam dialog singkat Irwan Prayitno dengan turis china yang islam itu, Ia memberikan motivasi dan mengatakan islam itu satu di dunia ini.

“Biar dari Kunming atau dari mana saja, sesama muslim itu satu dan bersaudara,” ujar Irwan Prayitno.

Jasman menambahkan, saat menyaksikan turis muslim dari Kunming sholat Dzuhur di Masjid Raya, menitik air mata siapa yang melihatnya.

“Melihat mereka sujud di Masjid Raya, sementara negaranya diiisolasi karena virus Corona, di Sumbar pun ditolak oleh saudara se akidah mereka, tapi turis muslim ini memahami penolakan yang dilakukan masyarakat di Sumbar," ujar Jasman yang ikut mendampingi gubernur sholat Dzuhur berjemaah di Masjid Raya.

Salah satu turis China, Xing, 39 tahun, merasa bahagia akhirnya keinginan sholat di Masjid Raya Sumbar termegah itu tercapai.

"Cukup berat perjuangan, untuk berkunjung ke Sumbar, namun semua sirna saat kami bisa sholat di sini, Alhamdulillah ... Allah telah memberikan kesempatan buat kami menyembah Allah di Masjid Raya," ujar Xing diterjemaahkan oleh transleter. (nov)

Usai Shalat Dzuhur di Masjid Raya Gubernur Sumbar Peluk Turis China

Thursday, January 30, 2020 : 12:32:00 AM


PADANG, murainews.com -- Suatu kebetulan tanpa disengaja Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno bertemu dengan turis China di Masjid Raya, Khatib Sulaiman, Padang, Rabu (29/1/2020) saat akan melaksanakan sholat Dzuhur.

Mereka terlihat sedang melaksanakan sholat sunat di Masjid Raya kebanggaan orang Minangkabau itu. Ada juga yang sedang berzikir dan ada juga yang sedang mengaji sambil memegang Alqur'an kecil.

Awalnya Gubernur Irwan Prayitno agak ragu, namun setelah ditemui, sebanyak 15 turis China yang memeluk agama Islam ikut sholat Dzuhur di Masjid Raya.


Mereka yang datang ke Sumbar, begitu rindu ingin mendengarkan azan. Pasalnya di negeri Kunming China, umat Muslim tak pernah dengar kumandang azan.

Begitu waktu sholat Dzuhur masuk, terdengar kumandang azan yang begitu merdu didengarkannya. Bagi mereka suatu rahmat bisa mendengarkan azan. Terlihat jemaah turis China perempuan saling berpelukan menangis dan bersyukur bisa mendengarkan kumandang azan.

Mendengar azan dan sholat berjamaah bagi mereka di negerinya, tak mungkin bisa dilakukan. Entah rahmat apa yang diberikan Allah SWT kepada mereka. Mereka dengan anak-anaknya menunaikan sholat Dzuhur dengan khusuk.

Usai sholat Dzuhur Irwan Prayitno pun mendekati tak ada keraguan sedikitpun dari untuk bersalaman, kontak fisik seraya memeluk anak-anaknya yang juga ikut dalam rombongan. Yang terjadi adalah Ukuwwah Islamiyah antar pemeluk Islam.


"Pertemuan ini tak disengaja, kita umat Islam adalah saudara. Jadi tidak sedikitpun saya ada keraguan akan virus Corona, karena diawal pertemuan waktu penyambutan di BIM mungkin saat itu saya sudah terkena virus Corona," ucapnya.

Disaat memeluk anak-anaknya, tangis haru merekapun pecah saat, tak terasa gubernur ikut menangis bersama. Mereka minta maaf, merasa mengusik kenyamanan masyarakat Sumbar. Mereka maklum kekhawatiran sebagian masyarakat sumbar akan bahaya virus corona yang berasal dari negara mereka. Kedatangan mereka yang telah direncanakan berbulan-bulan yang lalu, harus melewati ujian yang berat karena adanya musibah merebaknya virus itu.

Mereka rindu dengan azan, mereka rindu ingin sholat berjamaah ke tempat saudara Muslimnya di Sumbar yang terkenal dengan kesantunan dan akhlaknya Islami. Namun sesampainya di sumbar, ada yang menolak kehadiran mereka. Ada yang menghina mereka.

Mereka resah dan menangis, salah kami apa? Bukankah sesama Muslim itu bersaudara?

Saya melihat, dada Gubernur Irwan Prayitno sesak dan ada gumpalan air disudut matanya..

Pada kesempatan itu, Irwan Prayitno pun minta maaf atas sambutan yang kurang baik. Karena memang, momennya yang tidak pas, ketika Wuhan, sebuah daerah di China terserang virus Corona yang disebut mematikan itu.

"Eee ... justru mereka yang minta maaf ke kita, telah merepotkan dan meresahkan masyarakat Sumbar," ujar Irwan Prayitno.

Dalam dialog singkat Irwan Prayitno dengan turis china yang islam itu, Ia memberikan motivasi dan mengatakan islam itu satu di dunia ini.

“Biar dari Kunming atau dari mana saja, sesama muslim itu satu dan bersaudara,” ujar Irwan Prayitno.

Jasman menambahkan, saat menyaksikan turis muslim dari Kunming sholat Dzuhur di Masjid Raya, menitik air mata siapa yang melihatnya.

“Melihat mereka sujud di Masjid Raya, sementara negaranya diiisolasi karena virus Corona, di Sumbar pun ditolak oleh saudara se akidah mereka, tapi turis muslim ini memahami penolakan yang dilakukan masyarakat di Sumbar," ujar Jasman yang ikut mendampingi gubernur sholat Dzuhur berjemaah di Masjid Raya.

Salah satu turis China, Xing, 39 tahun, merasa bahagia akhirnya keinginan sholat di Masjid Raya Sumbar termegah itu tercapai.

"Cukup berat perjuangan, untuk berkunjung ke Sumbar, namun semua sirna saat kami bisa sholat di sini, Alhamdulillah ... Allah telah memberikan kesempatan buat kami menyembah Allah di Masjid Raya," ujar Xing diterjemaahkan oleh transleter. (nov)