PASCA BANJIR BANDANG, WAMEN PUPR KUNJUNGI SOLSEL - MuraiNews | Informasi Dari Kita untuk Kita
arrow_upward
settings_brightness
PASCA BANJIR BANDANG, WAMEN PUPR KUNJUNGI SOLSEL



SOLSEL, murainews.com -- Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) John Wempi Wetipo didampingi Kepala Dinas PUPR Provinsi Sumatera Barat Fathol Bari meninjau jembatan sungai pangkua yang putus akibat diterjang banjir bandang yang kini telah selesai dibangun jembatan permanen bersifat darurat.

Kunjungan perdana Wamen PUPR itu, pada awal tahun 2020 di kabupaten Solok Selatan ini, Kamis (02/01/2020) merupakan permintaan Gubernur Sumbar dan Bupati Solsel ketika berkunjung ke Kementerian PUPR pada tanggal 30 Desember 2019 yang lalu.

Walaupun kondisi Jakarta sedang darurat banjir. Wamen PUPR harus mengunjungi Kabupaten Solok Selatan, karena daerah ini butuh perhatian khusus dari pusat.


"Selain memenuhi permintaan gubernur Sumbar dan bupati Solok Selatan (Solsel), masyarakat disini butuh perhatian pusat, makanya saya datang untuk melihat, sejauh mana yang dibutuhkan oleh Solsel. Kita akan siapkan anggarannya," ujarnya.

Wamen John Wempi mengatakan kedatanganya merupakan tugas yang sesuai amanah diberikan negara. Kehadiran hari ini bagaimana progres penanganan pembangunan infrastruktur yang mengalami kerusakan pasca bencana banjir bandang dan galodo di Solsel.

"Kehadiran saya di sini jangan disalah-artikan, ini adalah tugas yang diamanahkan pada saya," ucapnya.

Ia berharap dari pemkab Solsel harus segera buat data yang valid untuk perbaikan kerusakan infratruktur, baik jembatan, irigasi, rumah penduduk yang terkena banjir bandang di Solsel

"Pemkab Solsel segera siapkan data dan dokumen anggarannya, kami butuh secepatnya, agar ini bisa segera diperbaiki semua kerusakan di Solsel," pintanya.

"Jika datanya siap dan dokumennya lengkap di serahkan ke Kementerian PUPR dalam waktu dekat, kita siap memperjuangkannya demi pemerataan pembangunan di daerah Solsel ini," tambahnya.

Sementara itu, Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria menjelaskan, bahwa kerusakan akibat  bencana banjir bandang di Solok Selatan, baik di Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh (KPGD), Sungai Pagu, Sangir, dan juga Sangir Batang Hari, total kerugian mencapai Rp. 61,7 Miliar.

Terdiri dari Kerugian akibat kerusakan 22 saluran irigasi, kerusakan pada 23 sungai, kerusakan 16 jalan dan 8 unit jembatan, kerusakan rumah masyarakat (rusak berat 47 unit, rusak sedang 9, rusak ringan 44, dan terendam 1931), kerusakan pada lahan pertanian (89 Ha sawah, 4 Ha jagung, dan 1,75 Ha cabai) dan kerusakan lainnya.

Bupati berharap agar kunjungan lapangan Wamen ini nantinya dapat mempercepat proses proposal permohonan bantuan pasca bencana yang telah kita ajukan beberapa waktu lalu, baik relokasi, perbaikan infrastruktur, dan bantuan lainnya

"Mudah-mudahan permintaan kita disetujui dan dapat ditindaklanjuti nantinya, semoga tidaknada halangan," harap Muzni.



Selanjutnya, Wamen mengunjungi Kampuang Tarandam, Kawasan Saribu Rumah Gadang yang sudah tender pelaksanaan refitalisasi untuk 33 unit rumah gadang di kampung adat terpopuler di Indonesia itu. (nov)

PASCA BANJIR BANDANG, WAMEN PUPR KUNJUNGI SOLSEL

Friday, January 3, 2020 : 2:09:00 AM
PASCA BANJIR BANDANG, WAMEN PUPR KUNJUNGI SOLSEL



SOLSEL, murainews.com -- Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) John Wempi Wetipo didampingi Kepala Dinas PUPR Provinsi Sumatera Barat Fathol Bari meninjau jembatan sungai pangkua yang putus akibat diterjang banjir bandang yang kini telah selesai dibangun jembatan permanen bersifat darurat.

Kunjungan perdana Wamen PUPR itu, pada awal tahun 2020 di kabupaten Solok Selatan ini, Kamis (02/01/2020) merupakan permintaan Gubernur Sumbar dan Bupati Solsel ketika berkunjung ke Kementerian PUPR pada tanggal 30 Desember 2019 yang lalu.

Walaupun kondisi Jakarta sedang darurat banjir. Wamen PUPR harus mengunjungi Kabupaten Solok Selatan, karena daerah ini butuh perhatian khusus dari pusat.


"Selain memenuhi permintaan gubernur Sumbar dan bupati Solok Selatan (Solsel), masyarakat disini butuh perhatian pusat, makanya saya datang untuk melihat, sejauh mana yang dibutuhkan oleh Solsel. Kita akan siapkan anggarannya," ujarnya.

Wamen John Wempi mengatakan kedatanganya merupakan tugas yang sesuai amanah diberikan negara. Kehadiran hari ini bagaimana progres penanganan pembangunan infrastruktur yang mengalami kerusakan pasca bencana banjir bandang dan galodo di Solsel.

"Kehadiran saya di sini jangan disalah-artikan, ini adalah tugas yang diamanahkan pada saya," ucapnya.

Ia berharap dari pemkab Solsel harus segera buat data yang valid untuk perbaikan kerusakan infratruktur, baik jembatan, irigasi, rumah penduduk yang terkena banjir bandang di Solsel

"Pemkab Solsel segera siapkan data dan dokumen anggarannya, kami butuh secepatnya, agar ini bisa segera diperbaiki semua kerusakan di Solsel," pintanya.

"Jika datanya siap dan dokumennya lengkap di serahkan ke Kementerian PUPR dalam waktu dekat, kita siap memperjuangkannya demi pemerataan pembangunan di daerah Solsel ini," tambahnya.

Sementara itu, Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria menjelaskan, bahwa kerusakan akibat  bencana banjir bandang di Solok Selatan, baik di Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh (KPGD), Sungai Pagu, Sangir, dan juga Sangir Batang Hari, total kerugian mencapai Rp. 61,7 Miliar.

Terdiri dari Kerugian akibat kerusakan 22 saluran irigasi, kerusakan pada 23 sungai, kerusakan 16 jalan dan 8 unit jembatan, kerusakan rumah masyarakat (rusak berat 47 unit, rusak sedang 9, rusak ringan 44, dan terendam 1931), kerusakan pada lahan pertanian (89 Ha sawah, 4 Ha jagung, dan 1,75 Ha cabai) dan kerusakan lainnya.

Bupati berharap agar kunjungan lapangan Wamen ini nantinya dapat mempercepat proses proposal permohonan bantuan pasca bencana yang telah kita ajukan beberapa waktu lalu, baik relokasi, perbaikan infrastruktur, dan bantuan lainnya

"Mudah-mudahan permintaan kita disetujui dan dapat ditindaklanjuti nantinya, semoga tidaknada halangan," harap Muzni.



Selanjutnya, Wamen mengunjungi Kampuang Tarandam, Kawasan Saribu Rumah Gadang yang sudah tender pelaksanaan refitalisasi untuk 33 unit rumah gadang di kampung adat terpopuler di Indonesia itu. (nov)