NASRUL ABIT BANGGA MASYARAKAT MINANGKABAU PEDULI RUMAH GADANG DAN MENJAGA KELESTARIANNYA - MuraiNews | Informasi Dari Kita untuk Kita
arrow_upward
settings_brightness
NASRUL ABIT BANGGA MASYARAKAT MINANGKABAU PEDULI RUMAH GADANG DAN MENJAGA KELESTARIANNYA



LIMAPULUH KOTA, murainews.com -- Wakil Gubernur Sumatera Barat Drs. H. Nasrul Abit Datuak Malintang Panai mengimbau warga Nagari VII Koto Talago, agar menjaga kelestarian rumah adat Minangkabau, yakni Rumah Gadang sebagai tempat pertemuan dan harus difungsikan sebagaimana mesti untuk kemajuan Nagari serta kepada penghulu yang baru saja dikukuhkan semoga mampu menjalankan amanah yang di emban dengan sebaik-baiknya.

Wagub Sumbar Nasrul Abit hadir pada acara Peresmian Balai Godang Ronah Talago Gontiang dan Olek Godang Pati Ambalau Panghulu di Nagari VII Koto Talago, Kecamatan Guguak, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat, Kamis (26/12/2019).

Selain itu juga dihadiri Bupati Limapuluh Kota beserta jajaran Rektor UNP, Rajo Ronah Luak Limo Puluah, Pengurus KAN, Para Wali Nagari dan BAMUS beserta perangkatnya dan Keluarga Besar Perangkat Adat Nagari Tujuah Koto Talago beserta Niniak Mamak jo Panghulu nan gadang basa batuah, Alim Ulama, Cadiak Pandai suluah bendang dalam nagari, Bundo Kanduang limpapeh rumah nan gadang, Pemuda parik paga dalam nagari serta para tamu undangan.

Wagub Sumbar menjelaskan secara historis dalam tambo Minangkabau diceritakan tentang asal muasal Nagari Tujuah Koto Talago.

Selanjutnya Nasrul Abit mengatakan, keberadaan rumah gadang di Minangkabau semakin banyak ditinggalkan. Karena karakter orang Minang yang suka merantau sehingga makin banyak bangunan rumah gadang yang mengalami kerusakan.

"Namun saat ini saya membuktikan Rumahgadang Balai Godang Ronah Talago Gontiang, ramai dikunjungi para Datuak Panghulu. Berarti kelestarian rumah adat dapat mengembalikan budaya adat Minang tempo dulu simbol utama kehidupan sehari-hari masyarakat Minangkabau," kata Nasrul Abit Datuak Malintang Panai.


Nasrul menambahkan budaya dan adat Minangkabau harus melekat pada diri orang Minang sebagai indentitas. Karena budaya adalah sebagai pembeda suatu bangsa sesuai dengan kearifan lokal dimasing-masing tempat.

"Peduli kepada rumah gadang harus dijaga kelestariannya yang berisikan norma dan nilai adat sebagai wadah bagi masyarakat Minangkabau dalam bermusyawarah," ucap Nasrul Abit.

Selanjutnya Nasrul Abit mengajak untuk menjaga tali silaturrahmi antara sesama, suku, kaum, masyarakat dan lembaga Nagari.

"Marilah kita saling memperkuat persatuan dan kesatuan antara panghulu, alim ulama, cadiak pandai, bundo kanduang dan generasi muda agar semakin cepat pula Nagari ini berkembang dalam menggali setiap potensi yang ada.


Jangan jadikan perbedaan peran sebagai sumber kelemahan yang akan memecah belah kita bersama, tapi jadikan perbedaan peran tersebut sebagai sumber kekuatan bersama.

Seperti kata pepatah Minangkabau:
Pincanglah biduak rang Tiku, badayuang sambia manungkuik. Basilang kayu dalam tungku, baitu api mangkonyo iduik.
Bulek aia dek pambuluah. Bulek kato dek mufakat. Bulek samo digolongkan. Pipih samo dilayangkan.

Selanjutnya Wagub Sumbar berharap setelah diresmikannya Balai Godang Ronah Talago Gontiang dan Olek Godang Pati Ambalau Panghulu tidak hanya menjadi simbol bangunan saja, tetapi harus difungsikan sebagaimana mesti untuk kemajuan Nagari serta kepada penghulu yang baru saja dikukuhkan semoga mampu menjalankan amanah yang di emban dengan sebaik-baiknya. (nov)

NASRUL ABIT BANGGA MASYARAKAT MINANGKABAU PEDULI RUMAH GADANG DAN MENJAGA KELESTARIANNYA

Thursday, December 26, 2019 : 5:52:00 PM
NASRUL ABIT BANGGA MASYARAKAT MINANGKABAU PEDULI RUMAH GADANG DAN MENJAGA KELESTARIANNYA



LIMAPULUH KOTA, murainews.com -- Wakil Gubernur Sumatera Barat Drs. H. Nasrul Abit Datuak Malintang Panai mengimbau warga Nagari VII Koto Talago, agar menjaga kelestarian rumah adat Minangkabau, yakni Rumah Gadang sebagai tempat pertemuan dan harus difungsikan sebagaimana mesti untuk kemajuan Nagari serta kepada penghulu yang baru saja dikukuhkan semoga mampu menjalankan amanah yang di emban dengan sebaik-baiknya.

Wagub Sumbar Nasrul Abit hadir pada acara Peresmian Balai Godang Ronah Talago Gontiang dan Olek Godang Pati Ambalau Panghulu di Nagari VII Koto Talago, Kecamatan Guguak, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat, Kamis (26/12/2019).

Selain itu juga dihadiri Bupati Limapuluh Kota beserta jajaran Rektor UNP, Rajo Ronah Luak Limo Puluah, Pengurus KAN, Para Wali Nagari dan BAMUS beserta perangkatnya dan Keluarga Besar Perangkat Adat Nagari Tujuah Koto Talago beserta Niniak Mamak jo Panghulu nan gadang basa batuah, Alim Ulama, Cadiak Pandai suluah bendang dalam nagari, Bundo Kanduang limpapeh rumah nan gadang, Pemuda parik paga dalam nagari serta para tamu undangan.

Wagub Sumbar menjelaskan secara historis dalam tambo Minangkabau diceritakan tentang asal muasal Nagari Tujuah Koto Talago.

Selanjutnya Nasrul Abit mengatakan, keberadaan rumah gadang di Minangkabau semakin banyak ditinggalkan. Karena karakter orang Minang yang suka merantau sehingga makin banyak bangunan rumah gadang yang mengalami kerusakan.

"Namun saat ini saya membuktikan Rumahgadang Balai Godang Ronah Talago Gontiang, ramai dikunjungi para Datuak Panghulu. Berarti kelestarian rumah adat dapat mengembalikan budaya adat Minang tempo dulu simbol utama kehidupan sehari-hari masyarakat Minangkabau," kata Nasrul Abit Datuak Malintang Panai.


Nasrul menambahkan budaya dan adat Minangkabau harus melekat pada diri orang Minang sebagai indentitas. Karena budaya adalah sebagai pembeda suatu bangsa sesuai dengan kearifan lokal dimasing-masing tempat.

"Peduli kepada rumah gadang harus dijaga kelestariannya yang berisikan norma dan nilai adat sebagai wadah bagi masyarakat Minangkabau dalam bermusyawarah," ucap Nasrul Abit.

Selanjutnya Nasrul Abit mengajak untuk menjaga tali silaturrahmi antara sesama, suku, kaum, masyarakat dan lembaga Nagari.

"Marilah kita saling memperkuat persatuan dan kesatuan antara panghulu, alim ulama, cadiak pandai, bundo kanduang dan generasi muda agar semakin cepat pula Nagari ini berkembang dalam menggali setiap potensi yang ada.


Jangan jadikan perbedaan peran sebagai sumber kelemahan yang akan memecah belah kita bersama, tapi jadikan perbedaan peran tersebut sebagai sumber kekuatan bersama.

Seperti kata pepatah Minangkabau:
Pincanglah biduak rang Tiku, badayuang sambia manungkuik. Basilang kayu dalam tungku, baitu api mangkonyo iduik.
Bulek aia dek pambuluah. Bulek kato dek mufakat. Bulek samo digolongkan. Pipih samo dilayangkan.

Selanjutnya Wagub Sumbar berharap setelah diresmikannya Balai Godang Ronah Talago Gontiang dan Olek Godang Pati Ambalau Panghulu tidak hanya menjadi simbol bangunan saja, tetapi harus difungsikan sebagaimana mesti untuk kemajuan Nagari serta kepada penghulu yang baru saja dikukuhkan semoga mampu menjalankan amanah yang di emban dengan sebaik-baiknya. (nov)