GUBERNUR SUMBAR BERHARAP SILAKNAS ICMI HASILKAN UNTUK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT INDONESIA
PADANG, murainews.com -- Pada acara penutupan silaturahmi kerja nasional (Silaknas) Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) ke-29 di Hospitality Centre Universitas Negeri Padang (UNP), Minggu (8/12/2019), Gubernur Sumatera Barat Prof. Dr. H. Irwan Prayitno, Psi, M.Sc mengharapkan dapat menghasilkan yang baik untuk kemajuan Indonesia.
"Kami memiliki harapan besar dari hasil Silaknas ICMI, karena yang hadir di Sumbar adalah para cendekiawan-cendekiawan hebat dengan menggunakan kecerdasannya untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia," kata gubernur Sumbar.
Irwan Prayitno dalam kesempatan itu juga mengapresiasi atas dipilihnya Provinsi Sumbar sebagai tuan rumah Silaknas dan Milad ke-29 ICMI tahun 2019.
"Terima kasih telah mempercayakan Sumbar sebagai tuan rumah Silaknas dan Milad ke-29 ICMI, pasalnya ICMI adalah salah satu organisasi besar yang punya sejarah kuat di Indonesia. ICMI yang bertujuan untuk meningkatkan umat islam dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi," ucapnya.
Sementara itu, pada Silaknas dan Milad ke-29 ICMI yang digelar di Universitas Negeri Padang, ICMI juga menyusun 9 rekomendasi untuk perbaikan langkah bangsa ini ke depan. Rekomendasi meliputi bidang pendidikan, ekonomi, politik, hingga penggelolaan sumber daya alam yang mandiri.
Silaknas mengambil tema "Penguatan Nasionalisme dan Pengembangan SDM Unggul Menuju Indonesia Emas 2024" di hadiri perwakilan ICMI dari seluruh Indonesia dan beberapa negara di Asia Tenggara lainnya.
Pada sambutan Ketua Dewan Pakar ICMI, Zulkifli Hasan, mendorong ICMI untuk masuk dalam lingkaran pemerintahan. Hal itu disampaikan Wakil Ketua MPR RI Zulkifli Hasan dengan alasan, ICMI akan lebih memiliki peran besar jika masuk di dalam pemerintahan.
"Negara Indonesia adalah negara demokrasi yang memiliki sistem multi partai. Pemenang Pemilu merupakan gabungan partai-partai besar yang punya kepentingan masing-masing. Oleh karena itu ICMI harus mengambil peran," ungkap Zulkifli.
Selanjutnya Ketua Umum Partai Amanat Nasional ini (Zulkifli) menjelaskan, ICMI masih berpeluang masuk dalam kabinet Joko Widodo-Maruf Amin, kendati kabinet telah terbentuk masih mungkin terjadi perombakan kabinet.
"Untuk itu saya berharap, semua belum terlambat, ICMI masih punya peluang besar masuk dalam kabinet Joko Widodo-Maruf Amin," tuturnya.
Sementara itu, menurut Ketua Umum ICMI Jimly Asshiddiqie mengatakan, kegiatan Silaknas merupakan rutin tahunan guna untuk membahas kegiatan konsoIidasi organisasi internal maupun eksternal ICMI. Dengan memfokuskan perkembangan masyarakat Indonesia dan umat Islam untuk membangun serta mengembangkan bangsa Indonesia perlu dilakukan secara kerja bersama.
Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) menggagas Ikatan Cendekiawan Muslim Asia Tenggara sebagai upaya membangun sinergi di antara negara yang ada di Asia Tenggara.
"Sudah saatnya ICMI fokus ke luar mengembangkan jaringan Cendekiawan Muslim di Asia Tenggara untuk saling bersinergi dengan memperkuat identitas budaya yaitu suku bangsa Melayu," ucap Jimly Asshiddiqie (8/12).
Jimly mengatakan, Ikatan Cendekiawan Muslim Asia Tenggara untuk membangun jaringan dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia harus bekerjasama dengan perguruan tinggi memberikan beasiswa mulai dari S1 sampai S3.
"Tidak hanya beasiswa program penguatan SDM, bisa juga dengan pertukaran pengajar hingga guru besar. Bukan hanya mahasiswa islam saja tapi agama lain juga bisa," jelasnya. (nov)
PADANG, murainews.com -- Pada acara penutupan silaturahmi kerja nasional (Silaknas) Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) ke-29 di Hospitality Centre Universitas Negeri Padang (UNP), Minggu (8/12/2019), Gubernur Sumatera Barat Prof. Dr. H. Irwan Prayitno, Psi, M.Sc mengharapkan dapat menghasilkan yang baik untuk kemajuan Indonesia.
"Kami memiliki harapan besar dari hasil Silaknas ICMI, karena yang hadir di Sumbar adalah para cendekiawan-cendekiawan hebat dengan menggunakan kecerdasannya untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia," kata gubernur Sumbar.
Irwan Prayitno dalam kesempatan itu juga mengapresiasi atas dipilihnya Provinsi Sumbar sebagai tuan rumah Silaknas dan Milad ke-29 ICMI tahun 2019.
"Terima kasih telah mempercayakan Sumbar sebagai tuan rumah Silaknas dan Milad ke-29 ICMI, pasalnya ICMI adalah salah satu organisasi besar yang punya sejarah kuat di Indonesia. ICMI yang bertujuan untuk meningkatkan umat islam dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi," ucapnya.
Sementara itu, pada Silaknas dan Milad ke-29 ICMI yang digelar di Universitas Negeri Padang, ICMI juga menyusun 9 rekomendasi untuk perbaikan langkah bangsa ini ke depan. Rekomendasi meliputi bidang pendidikan, ekonomi, politik, hingga penggelolaan sumber daya alam yang mandiri.
Silaknas mengambil tema "Penguatan Nasionalisme dan Pengembangan SDM Unggul Menuju Indonesia Emas 2024" di hadiri perwakilan ICMI dari seluruh Indonesia dan beberapa negara di Asia Tenggara lainnya.
Pada sambutan Ketua Dewan Pakar ICMI, Zulkifli Hasan, mendorong ICMI untuk masuk dalam lingkaran pemerintahan. Hal itu disampaikan Wakil Ketua MPR RI Zulkifli Hasan dengan alasan, ICMI akan lebih memiliki peran besar jika masuk di dalam pemerintahan.
"Negara Indonesia adalah negara demokrasi yang memiliki sistem multi partai. Pemenang Pemilu merupakan gabungan partai-partai besar yang punya kepentingan masing-masing. Oleh karena itu ICMI harus mengambil peran," ungkap Zulkifli.
Selanjutnya Ketua Umum Partai Amanat Nasional ini (Zulkifli) menjelaskan, ICMI masih berpeluang masuk dalam kabinet Joko Widodo-Maruf Amin, kendati kabinet telah terbentuk masih mungkin terjadi perombakan kabinet.
"Untuk itu saya berharap, semua belum terlambat, ICMI masih punya peluang besar masuk dalam kabinet Joko Widodo-Maruf Amin," tuturnya.
Sementara itu, menurut Ketua Umum ICMI Jimly Asshiddiqie mengatakan, kegiatan Silaknas merupakan rutin tahunan guna untuk membahas kegiatan konsoIidasi organisasi internal maupun eksternal ICMI. Dengan memfokuskan perkembangan masyarakat Indonesia dan umat Islam untuk membangun serta mengembangkan bangsa Indonesia perlu dilakukan secara kerja bersama.
Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) menggagas Ikatan Cendekiawan Muslim Asia Tenggara sebagai upaya membangun sinergi di antara negara yang ada di Asia Tenggara.
"Sudah saatnya ICMI fokus ke luar mengembangkan jaringan Cendekiawan Muslim di Asia Tenggara untuk saling bersinergi dengan memperkuat identitas budaya yaitu suku bangsa Melayu," ucap Jimly Asshiddiqie (8/12).
Jimly mengatakan, Ikatan Cendekiawan Muslim Asia Tenggara untuk membangun jaringan dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia harus bekerjasama dengan perguruan tinggi memberikan beasiswa mulai dari S1 sampai S3.
"Tidak hanya beasiswa program penguatan SDM, bisa juga dengan pertukaran pengajar hingga guru besar. Bukan hanya mahasiswa islam saja tapi agama lain juga bisa," jelasnya. (nov)