Pemprov Sumbar Kembali Kirim Bantuan Logistik Bagi Korban Banjir Solok Selatan
PADANG, murai.com -- Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melalui BPBD Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Jum'at pagi (29/11/2019) kembali mengirim satu truk logistik untuk pengungsi banjir bandang di Kabupaten Solok Selatan.
Bantuan ini diperuntukan bagi korban banjir bandang, sebanyak 580 korban mengungsi yang melanda empat kecamatan di Kabupaten tersebut. Pengungsi tersebar di Jorong Sapan Salak, Air Batuang, Sapan Batu, Pasir Panjang, dan Balai Adat Nagari Pakan Rabaa Timur.
Pagi ini logistik berangkat merupakan, logistik gelombang ke tiga ke Solok Selatan.
Pada pengiriman pertama Pemprov Sumbar mengirim hampir bersamaan ke empat kabupaten lainnya yang juga terdampak banjir bandang yaitu kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Pasaman, Agam dan Solok Selatan.
Sebelumnya pengiriman bantuan logistik ke dua sudah dikirim ke Solok Selatan, hingga berita diturunkan sampai saat ini, hujan masih mengguyur sejumlah kawasan di Solok Selatan, banjir bandangnya semakin berkembang, karena cuaca ekstrim.
Sementara itu Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit saat meninjau lokasi bencana longsor di Nagari Pakan Rabaa Timur, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh (KPGD), Solok Selatan, Jumat (29/11). Dalam kesempatan tersebut, Nasrul menyerahkan bantuan dengan total Rp635 juta.
Perincian bantuan yang dibawah Wagub Sumbar ialah uang sebesar Rp350 dari Pemprov Sumbar, Rp194 juta dari Kementerian Sosial dan lainnya berupa rendang senilai Rp35 juta, beras 26 ton, mi instan 50 dus, dan paket BPBD senilai Rp25 juta.
"Kami berharap kepada petugas yang melakukan penerimaan dan penyerahan bantuan agar tepat sasaran, terdata, teradministrasi dengan baik, jangan ada bantuan yang hilang tengah jalan," ucapnya.
Wagub juga tekankan, agar dalam masa tanggap darurat dua pekan ke depan, pengungsi diberikan tempat tinggal sementara, makanan dan layanan kesehatan," kata Nasrul.
Selain itu Wagub Nasrul Abit juga mengimbau, agar masyarakat Solok Selatan meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan. Mengingat hujan sering melanda di malam hari, yang dikhawatirkan dapat menimbulkan bencana berupa banjir dan longsor.
Selanjutnya Kepala pelaksana BPBD Sumatera Barat Erman Rahman menyampaikan, BPBD Prov Sumbar selalu berupaya untuk mendukung pemulihan banjir bandang di Solok Selatan.
"Kita berharap Pemkab Solsel bisa mendata kerugian masyarakat terhadap korban banjir ini, melalui posko tangap drarut kita, termasuk daerah terisolir akibat banjir bandang," katanya.
Menurut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Rumainur, jumlah pengungsi korban banjir bandang di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, terus bertambah, saat ini sudah ada 580 orang. Para pengungsi membutuhkan tenda, bahan makanan, hingga kebutuhan bayi.
"Hari ini, jumlah pengungsi bertambah, sekarang sudah 580 orang, ini bisa akan terus bertambah, dikarenakan banyak warga yang enggan mendiami rumahnya lantaran sudah tak layak huni," ujar Rumainur.
Kasi Logistik Antorizon menambahkan, Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, menetapkan status tanggap darurat bencana alam banjir bandang selama 14 hari mulai Jumat (22/11) hingga 5 Desember mendatang.
"Selama masa tanggap darurat kami akan bekerja keras untuk mendisteibusikan peralatan dan logistik ke lokasi bencana sesuai dengan kebutuhan," tuturnya.
"Masa tanggap darurat ini, dapat diperpanjang tergantung kondisi dan perkembangan penanganan bencana di lapangan, kita sudah mengirim satu truk Logistik pagi ini ke Solok Selatan," imbuhnya.
Kemudian Kasi Kedaruratan Acil Erbara menambahkan bahwa Pusdalops Pb BPBD Provinsi juga melakukan pendampingan Pusdalops PB BPBD juga melakukan pendampingan baik pemantauan di posko dan lapangan.
"Kita akan selalu berkoordinasi, mudah- mudahan berjalan lancar, kami juga bersama masyarakat bergotong royong membersihkan jalan yang terimbun oleh material longsor beserta dinas terkait juga mulai," tambahnya. (nov)
PADANG, murai.com -- Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melalui BPBD Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Jum'at pagi (29/11/2019) kembali mengirim satu truk logistik untuk pengungsi banjir bandang di Kabupaten Solok Selatan.
Bantuan ini diperuntukan bagi korban banjir bandang, sebanyak 580 korban mengungsi yang melanda empat kecamatan di Kabupaten tersebut. Pengungsi tersebar di Jorong Sapan Salak, Air Batuang, Sapan Batu, Pasir Panjang, dan Balai Adat Nagari Pakan Rabaa Timur.
Pagi ini logistik berangkat merupakan, logistik gelombang ke tiga ke Solok Selatan.
Pada pengiriman pertama Pemprov Sumbar mengirim hampir bersamaan ke empat kabupaten lainnya yang juga terdampak banjir bandang yaitu kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Pasaman, Agam dan Solok Selatan.
Sebelumnya pengiriman bantuan logistik ke dua sudah dikirim ke Solok Selatan, hingga berita diturunkan sampai saat ini, hujan masih mengguyur sejumlah kawasan di Solok Selatan, banjir bandangnya semakin berkembang, karena cuaca ekstrim.
Sementara itu Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit saat meninjau lokasi bencana longsor di Nagari Pakan Rabaa Timur, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh (KPGD), Solok Selatan, Jumat (29/11). Dalam kesempatan tersebut, Nasrul menyerahkan bantuan dengan total Rp635 juta.
Perincian bantuan yang dibawah Wagub Sumbar ialah uang sebesar Rp350 dari Pemprov Sumbar, Rp194 juta dari Kementerian Sosial dan lainnya berupa rendang senilai Rp35 juta, beras 26 ton, mi instan 50 dus, dan paket BPBD senilai Rp25 juta.
"Kami berharap kepada petugas yang melakukan penerimaan dan penyerahan bantuan agar tepat sasaran, terdata, teradministrasi dengan baik, jangan ada bantuan yang hilang tengah jalan," ucapnya.
Wagub juga tekankan, agar dalam masa tanggap darurat dua pekan ke depan, pengungsi diberikan tempat tinggal sementara, makanan dan layanan kesehatan," kata Nasrul.
Selain itu Wagub Nasrul Abit juga mengimbau, agar masyarakat Solok Selatan meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan. Mengingat hujan sering melanda di malam hari, yang dikhawatirkan dapat menimbulkan bencana berupa banjir dan longsor.
Selanjutnya Kepala pelaksana BPBD Sumatera Barat Erman Rahman menyampaikan, BPBD Prov Sumbar selalu berupaya untuk mendukung pemulihan banjir bandang di Solok Selatan.
"Kita berharap Pemkab Solsel bisa mendata kerugian masyarakat terhadap korban banjir ini, melalui posko tangap drarut kita, termasuk daerah terisolir akibat banjir bandang," katanya.
Menurut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Rumainur, jumlah pengungsi korban banjir bandang di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, terus bertambah, saat ini sudah ada 580 orang. Para pengungsi membutuhkan tenda, bahan makanan, hingga kebutuhan bayi.
"Hari ini, jumlah pengungsi bertambah, sekarang sudah 580 orang, ini bisa akan terus bertambah, dikarenakan banyak warga yang enggan mendiami rumahnya lantaran sudah tak layak huni," ujar Rumainur.
Kasi Logistik Antorizon menambahkan, Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, menetapkan status tanggap darurat bencana alam banjir bandang selama 14 hari mulai Jumat (22/11) hingga 5 Desember mendatang.
"Selama masa tanggap darurat kami akan bekerja keras untuk mendisteibusikan peralatan dan logistik ke lokasi bencana sesuai dengan kebutuhan," tuturnya.
"Masa tanggap darurat ini, dapat diperpanjang tergantung kondisi dan perkembangan penanganan bencana di lapangan, kita sudah mengirim satu truk Logistik pagi ini ke Solok Selatan," imbuhnya.
Kemudian Kasi Kedaruratan Acil Erbara menambahkan bahwa Pusdalops Pb BPBD Provinsi juga melakukan pendampingan Pusdalops PB BPBD juga melakukan pendampingan baik pemantauan di posko dan lapangan.
"Kita akan selalu berkoordinasi, mudah- mudahan berjalan lancar, kami juga bersama masyarakat bergotong royong membersihkan jalan yang terimbun oleh material longsor beserta dinas terkait juga mulai," tambahnya. (nov)